Mengenal Gejala Infeksi Kulit Langka Necrotizing Fasciitis

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Rabu, 10 Juli 2019 06:00 WIB

Ilustrasi luka bakar. Champlainvalleylaw.com

TEMPO.CO, Jakarta - Necrotizing fasciitis merupakan infeksi kulit langka akibat bakteri group A Streptococcus. Infeksi kulit langka ini menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh.

Baca juga: 10 Mitos Tentang Kulit

Gerbang masuk ke tubuh manusia paling mudah bagi bakteri adalah saat ada luka terbuka, luka bakar, gigitan serangga, hingga luka pascaoperasi. Hal yang sama terjadi dalam necrotizing fasciitis. Kata necrotizing berarti matinya jaringan. Sementara fasciitis berarti pembengkakan fascia, jaringan di bawah kulit yang membungkus otot, saraf, lemak, dan pembuluh darah.

Tentu pada setiap kejadian infeksi kulit, gejalanya bisa terdeteksi dengan mudah. Dalam necrotizing fasciitis, beberapa gejala yang mungkin terjadi adalah area kulit yang merah dan membengkak, rasa nyeri luar biasa, demam, luka atau bintik gelap di kulit, perubahan warna kulit, nanah keluar dari kulit yang terinfeksi, sakit kepala, diare, mual, lelah dan lesu.

Untuk mengatasi infeksi kulit pada necrotizing fasciitis, penangangan cepat adalah kunci kesembuhan. Langkah paling awal yang akan diambil biasanya berupa pemberian antibiotik dan operasi. Hal ini sangat krusial karena necrotizing fasciitis dapat menyebar dengan sangat cepat. Operasi harus dilakukan sesegera mungkin.

Advertising
Advertising

Pemberian antibiotik memang bisa memusnahkan bakteri. Meski demikian, terkadang antibiotik tidak dapat menjangkau semua area terutama yang jaringannya telah mati. Ketika hal ini terjadi, mau tidak mau dokter harus mengangkat jaringan yang mati agar infeksi tidak menyebar kian luas.

ilustrasi luka (pixabay.com)

Terkadang mendiagnosis necrotizing fasciitis tidak mudah karena gejalanya sangat mirip dengan infeksi kulit lainnya. Itu sebabnya dokter tak hanya melihat luka secara kasat mata saja. Diperlukan langkah-langkah medis lebih lanjut, seperti mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk diperiksa di laboratorium, memeriksa darah untuk mengetahui adakah kerusakan otot atau infeksi, dan CT scan/ MRI/ USG di area yang terluka.

Tantangan lain dalam menangani pasien necrotizing fasciitis adalah kemungkinan terjadinya komplikasi seperti sepsis (infeksi darah) hingga kegagalan organ. Selain itu, kerap terjadi shock berupa Streptococcal toxic shock syndrome yang dapat menyebabkan kematian. Ketika pasien mengalami hal ini, tekanan darahnya bisa turun drastis dan menyebabkan organ-organ gagal berfungsi.

Necrotizing fasciitis adalah infeksi kulit yang sangat langka. Orang yang rentan mengalami necrotizing fasciitis adalah orang-orang yang sebelumnya telah menderita penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti pasien diabetes, ginjal, siroris hati, dan kanker.

Lebih jauh lagi, necrotizing fasciitis tidak menular dari satu individu ke individu lainnya. Cara terbaik untuk mencegah infeksi kulit adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan, terutama ketika mengalami luka. Beberapa caranya mulai dari membersihkan semua luka terbuka dengan air dan sabun antiseptik, tutup luka dengan plester bersih, dan cuci tangan secara berkala. Ketika mengalami luka terbuka, hindari beraktivitas di kolam renang atau jacuzzi.

SEHATQ

Berita terkait

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

55 menit lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

1 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

2 hari lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

4 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

4 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

6 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

7 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

14 hari lalu

Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

Lanolin adalah pelembab kulit untuk mencegah dan mengatasi kulit yang kering, kasar, gatal, atau iritasi.

Baca Selengkapnya

Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

14 hari lalu

Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

Roberto Cavalli perancang busana asal Italia ternama itu tutup usia di angka 83 tahun.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

15 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya