TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti di Inggris mengungkapkan faktor yang menyebabkan satu dari 10 penderita luka berpotensi fatal yang lama sembuh. Riset baru yang dilakukan peneliti Universitas Manchester mengidentifikasi satu bakteri yang secara alami ada di kulit, yang bisa menyebabkan penyembuhan luka berlangsung lama.
Mereka menemukan, jika reseptor yang memungkinkan tubuh mengenali bakteri Pseudomonas aeruginosa rusak, akan mengakibatkan hilangnya fungsi dan perubahan dalam keseimbangan. Dr Sheena Cruickshank mengatakan perubahan keseimbangan tersebut berdampak sangat besar terhadap kemampuan menyembuhkan luka.
Bakteri yang secara alami hidup pada tubuh manusia sebelumnya sudah dikaitkan dengan infeksi luka serta infeksi komplikasi luka kulit besar yang gagal sembuh. Dr Cruickshank, yang memimpin studi bersama Dr Matthew Hardman, mengatakan ada keperluan mendesak untuk memahami populasi bakteri pada kulit dan mengapa banyak di antara kita menderita luka yang tidak bisa sembuh.
"Luka bisa disebabkan banyak faktor, dari trauma sampai luka akibat penekanan. Namun infeksi adalah komplikasi yang terkadang bisa mengakibatkan penyakit yang mengancam nyawa," katanya, seperti dikutip kantor berita Xinhua.
"Banyak orang berjuang mengobati luka yang sulit sembuh, tapi studi ini menunjukkan jenis bakteri yang ada mungkin bertanggung jawab atas kegagalan kita untuk sembuh. Yang penting, pertimbangkan bagaimana kita menangani perawatan luka," ujarnya.
Baca Juga:
ANTARA
Artikel lain:
4 Kiat Menjaga Otak Agar Tak Cepat Rusak
Ketahui 5 Kelompok Risiko Tinggi Menderita Kanker Payudara
Studi: Aspirin Turunkan Risiko Preeklemsia di Masa Kehamilan