Ahli Jelaskan Sisi Negatif Diet Rendah Karbohidrat Jangka Panjang

Reporter

Antara

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 4 September 2018 07:30 WIB

Ilustrasi diet. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak cara untuk menurunkan berat badan salah satunya diet rendah karbohidrat, Namun menurut sebuah studi yang dipresentasikan dalam European Society fot Cardiology Congress di Jerman beberapa waktu lalu, diet rendah karbohidrat bukan cara terbaik untuk menjaga kesehatan dalam jangka panjang.

Baca juga: Diet Keto, Boleh Makan Enak Asal Tanpa Karbohidrat

Para peneliti menemukan, diet sangat rendah karbohidrat bisa meningkatkan seseorang berhadapan dengan kematian. “Pesannya jelas. Kita harus menghindari diet dengan kadar karbohidrat rendah dan bahkan sangat rendah, terutama yang jumlah asupan kalorinya kurang dari 26 persen,” ujar penulis syudi dari Polish Mother’s Memorial Hosptial Research Institute, Maciej Banach.

Diet rendah karbohidrat belakangan menjadi popular khususnya bagi mereka yang menurunkan berat badan. Namun studi dalam jurnal Lancet menemukan bahkan karbohidrat dalam jumlah cukup merupakan asupan terbaik untuk harapan hidup lebih lama. Hal ini juga menunjukkan bahwa kehilangan berat badan karena diet rendah karbohidrat justru berdampak buruk bagi kesehatan jangka panjang.

Untuk sampai pada kesimpulan ini, sebuah studi yang tidak dipublikasikan mengumpulkan data kesehatan 25 ribu orang dari tahun 1999 dan 2010. Peneliti menemukan, lebih dari rata-rata 6,4 tahun pengamatan, mereka yang asupan karbohidratnya terendah berisiko 32 persen menghadapi kematian, 50 persen lebih tinggi berisiko penyakit vascular dan 36 persen lebih tinggi karena kanker, ketimbang orang yang asupan karbohidratnya paling banyak.

Advertising
Advertising

Ilustrasi diet. shutterstock.com

Peneliti juga mengamati tujuh studi berbeda mengenai karbohidrat dan kesehatan yang melibatkan 447.500 orang. Hasilnya, diet rendah karbohidrat berhubungan dengan 15 persen lebih tinggi risiko kematian, 13 persen lebih tinggi kematian karena masalah kardiovaskular. Lalu, 8 persen lebih tinggi kematian akibat kanker, dibandingkan mereka yang diet tinggi karbohidrat.

Banach mengatakan berdasarkan studi kasus ini, orang-orang mengalami masalah yakni ternutrisi, namun mengganti karbohidrat dengan daging dan produk-produk susu. Diet tinggi produk hewani versus produk nabati bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit jantung dan daging berhubungan dengan kanker. "Nutrien alami untuk asupan sehari-hari sangat penting. Karenanya, membatasi satu dari nutrien ini bisa membahayakan kesehatan kita," tutur Banach.

Di sisi lain, ahli diet teregistrasi dari NYU Langones Weight Management Program, Despina Hyde sependapat dengan ini. "Saat Anda tak makan karbohidrat, Anda harus makan sesuatu. Kita mengonsumsi protein dan lemak lebih tinggi (dalam diet rendah karbohidrat). Karbohidrat adalah sumber serat dan serat sangat bagus untuk menurunkan risiko terkena kanker payudara, menurunkan kadar kolesterol dan membuat kita kenyang lebih lama," kata dia.

Hyde merekomendasikan beberapa asupan karbohidrat pada menu makan. "Pilihlah biji-bijian utuh, karbohidrat tingi serat seperti buah-buahan, biji gandum, --tidak perlu roti, pasta atau kue-kue kering," tutur dia seperti dilansir Time.

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

4 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

8 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

9 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

9 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

16 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya