Supaya Diet Tak Gagal, Ketahui 5 Alasan Selalu Merasa Lapar

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 9 Juli 2018 11:30 WIB

Ilustrasi wanita lapar. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah kamu merasa lapar, padahal sudah makan dan kenyang sebelumnya. Hal ini tentu dapat merusak diet yang sedang dijalani. Ada beberapa penyebab selalu merasa lapar. Mulai dari masalah kesehatan seperti tiroid, sampai masalah gaya hidup seperti stres dan kurang tidur.

Baca juga:
Konsumsi Jenis Lemak Apapun Berlebihan, Tak Baik untuk Kesehatan
Diet Pasti Gagal Kalau 5 Kebiasaan Ini Masih Dilakukan

Mengutip laman Boldsky, setidaknya ada lima alasan yang menjadi penyebab kamu merasa lapar setiap saat.
#1. Tubuh sebenarnya membutuhkan makanan
Menurunnya kadar glukosa darah merupakan salah satu sinyal lapat. Carilah tanda saat kamu mulai lapar. Misalnya saat sedang marah biasanya lapar datang lebih cepat atau dengarkan suara perut menggeram bahkan setelah minum segelas air. Jika sudah merasa seperti ini, cobalah untuk makan lebih teratur dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan makanan ringan sepanjang hari.

#2. Tidak cukup sarapan
Sebuah studi jangka panjang oleh University of Cambridge menunjukkan, bahwa orang yang mengkonsumsi 300 kalori untuk sarapan memperoleh bobot dua kali lipat lebih banyak dibanding mereka yang mengkonsumsi 500 kalori atau lebih. Alasannya, setelah sarapan kenaikan gula darah dan insulin semakin kecil sepanjang hari, yang berarti kemungkinan cepat lapar semakin cepat.

Solusinya, tambahkan protein seperti sosis dengan telur pada menu sarapan. Selain itu, jangan lupa sayuran hijau untuk membantu mengurangi hasrat cepat lapar karena kaya akan vitamin K, nutrisi yang mengatur insulin.

#3. Adanya tekanan
Ketika sedang stres tubuh memproduksi hormon seperti adrenalin dan kortisol. Saat tubuh mulai memproduksi lebih banyak hormon stres, sehingga menstimulasi kadar adrenalin untuk bersirkulasi lebih tinggi. Inilah yang sering membuat kita sering merasa lapar.

Sebaiknya kurangi asupan kafein dan berlatihlah nafas dalam-dalam. Cobalah latihan yang berfokus pada nafas konstan seperti meditasi, yoga atau apapun yang berhubungan dengan kesadaran pernafasan.

#4. Kurang tidur
Tidur sangat mempengaruhi nafsu makan. Ketika seseorang tidak cukup tidur, maka dua hormon utama yang mengendalikan rasa kenyang dan nafsu makan yaitu leptin dan ghrelin akan berubah. Secara biokimia akan memberikan dorongan yang lebih besar untuk makan lebih banyak lagi. Pasikan untuk selalu mencukupi kebutuhan tidur selama delapan jam setiap hari.

Advertising
Advertising

#5. Kurang cairan
Ketika mengalami dehidrasi, hipotalamus pada bagian otak yang bertangung jawab atas rasa lapar dan haus mengirimkan sinyal campuran soal tanda-tanda lapar. Bahkan memaksa kamu untuk berfikir bahwa itu adalah saatnya makan, padahal yang kamu butuhkan hanyalah segelas air. Solusinya pastikan tubuh memiliki asupan cairan yang cukup setiap harinya.

YATTI FEBRI NINGSIH

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

17 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya