5 Cara Sehat untuk Mendapatkan Perut Ramping

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 5 Maret 2018 12:34 WIB

Ilustrasi perut buncit.

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap perempuan mengingingkan perut yang ramping. Untuk mendapatkannya, tidak hanya dibutuhkan kedisiplinan berolahraga, tapi juga harus selektif mengonsumsi makanan maupun minuman.

Tanpa kombinasi ini, keinginan memiliki perut rata sulit terwujud. Kelly LeVeque, ahli nutrisi seleb yang mengatur program makan Emma Rossum dan Jessica Alba, serta Gunnar Peterson, pelatih kebugaran Sofia Vergara dan Kim Kardashian, berbagi kiat mendapatkan perut rata dengan cara yang sehat.

Memperbanyak konsumsi jus sayuran hijau
Gantilah kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji dengan jus sayuran hijau. Sayuran hijau mengandung protein dan serat tinggi sehingga membuat kita kenyang dalam jangka waktu lebih lama. Kelly menyarankan agar mengonsumsi sayuran mentah dalam bentuk jus.

Ini lebih sehat dan menyerap gizi lebih banyak, ketimbang menyantap sayuran rebus atau tumis, karena panas dari proses pengolahan telah mengurangi kadar gizi sayuran. Pastikan mencuci bersih sayuran sebelum dihancurkan dalam blender. Serat dan protein yang tinggi tidak hanya membantu mengecilkan perut tapi juga mengontrol kadar gula darah dan menurunkan kolestrol.

(Depositphotos)

Sempat beredar informasi yang mengatakan agar menghindari minum kopi supaya tubuh tidak membengkak. Menurut Kelly LeVeque, minum kopi tetap boleh, asalkan mengurangi gula dan menghindari pemakaian susu skim. Sebaiknya minum kopi tanpa gula dan susu skim sama sekali.

Advertising
Advertising

“Susu skim dan gula menyebabkan meningkatnya gula darah dan memicu hormon rasa lapar. Sehingga Anda akan merasa cepat lapar dan makan tak terkontrol,” ujar Kelly. Maka jika menginginkan perut kecil, cukup minum kopi hitam pahit setiap pagi.

Baca juga: 7 Pola Diet yang Membahayakan Kesehatan Tubuh

Mengganti camilan olahan dengan camilan sehat
(Depositphotos)

Mungkin Anda tidak makan dalam porsi besar, tapi doyan ngemil. Hati-hati, jika tidak terkontrol, kebiasaan mengudap bisa membuyarkan impian punya perut kecil. Menurut Kelly LeVegue, kalau mau menyantap camilan, pilih camilan yang sehat.

Sebagai penggantinya, cobalah kacang-kacangan, avokad, sayuran mentah dengan saus, atau telur rebus di antara jam makan besar. Mungkin agak susah mengganti kebiasaan mengonsumsi camilan olahan dengan camilan sehat, tapi harus dicoba, demi perut ramping.

Baca juga: Berusaha Merampingkan Perut tapi Tetap Buncit Ini Alasannya

Katakan “tidak” kepada minuman bersoda
Kadar gula dan kalori dalam minuman bersoda sangat tinggi. Dalam setiap 600 mili liter minuman bersoda, terkandung 250 kalori. Saat meminum minuman bersoda, Anda mengalami kenaikan kadar gula darah. Saat gula darah meningkat, proses pembakaran tubuh melambat. Inilah yang memicu kegemukan dan otomatis perut ikut membengkak. Maka setiap ahli nutrisi dan pelatih kebugaran biasanya menganjurkan klien meninggalkan minuman bersoda, agar perut lekas ramping dan kencang.

Memadukan latihan kardio dan otot perut (Depositphotos)

Memang butuh usaha keras untuk mengecilkan perut. Tidak hanya memilah makanan dan minuman, juga harus rutin dan giat berolahraga. Pertama, lakukanlah latihan kardio setiap pagi, saat kondisi perut kosong. “Latihan kardio pagi sangat ampuh membakar lemak dan memperkuat jaringan-jaringan otot Anda,” ungkap Kelly LeVegue.

Baca juga: 6 Kebiasaan yang Bisa Menyebabkan Perut Buncit

Setelah melakukan kardio selama 30–40 menit, menurut Gunnar Peterson, pusatkanlah perhatian ke otot perut. Kardio menghancurkan lemak di area perut, tapi untuk mengencangkan dan memastikan tak ada lagi lemak menimbun, diperlukan beberapa latihan otot perut bagian atas, bawah, dan samping.

Latihan paling dasar untuk otot perut bagian atas adalah sit-up atau crunch. Cobalah sit-up sebanyak 10–20 kali. Untuk otot perut bagian bawah praktikkan reverse sit-up 10-20 kali. Kemudian lanjutkan dengan bicycle sit-up untuk melatih otot perut bagian samping, dengan jumlah pengulangan yang sama.

AURA

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

5 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

4 hari lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya