TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan University of Copenhagen menyebutkan, ibu yang merokok selama masa kehamilan berpotensi melahirkan bayi laki-laki dengan kualitas sperma yang rendah di kemudian hari.
Penelitian ini melibatkan sekitar 404 responden pria berusia 20-an yang diteliti bersama ibu mereka, terutama yang menjalani kehamilan pada periode tertentu. Para ibu dipantau kebiasaannya selama masa kehamilan, termasuk kebiasaan merokok di antara mereka.
"Pria yang dilahirkan dengan kualitas sperma yang buruk akan sulit memiliki anak di kemudian hari," kata Dokter Peneliti Christine Wohlfahrt-Veje dari University of Copenhagen, seperti yang dikutip dari situs Foxnews, Senin, 18 Juli 2016.
Dalam penelitian ini, sebanyak 365 sampel sperma dikumpulkan untuk diteliti kualitasnya. Selain itu, pihak universitas melakukan USG testis terhadap 404 responden pria tersebut. Kemudian, para peneliti mencatat hasil tengah dari sekian banyak kualitas sperma.
Dari hasil penelitian, dapat terlihat pria yang terlahir dari ibu perokok memiliki kualitas sperma yang lebih rendah sampai 19 persen dibanding pria yang dilahirkan oleh ibu yang tidak merokok.
Hasil penelitian juga menunjukkan setengah pria yang menjadi responden ternyata lahir dari ibu yang tetap merokok selama masa kehamilan dan mereka memiliki kualitas sperma yang rendah. "Jika para wanita ingin memiliki cucu yang sehat, sebaiknya tidak merokok atau mengisap asap rokok selama masa kehamilan," kata Wohlfahrt-Veje.
FOX NEWS | CHETA NILAWATY
Baca juga:
Jerawat Datang dan Datang Lagi, Ini 9 Penyebabnya
4 Mitos Keliru mengenai Tes Kehamilan di Rumah
Jenis Makanan Kaleng yang Harus Dihindari karena Berbahaya