Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perokok Aktif dan Pasif, Penderita Terbanyak Kanker Paru

Reporter

Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock
Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis paru dari RSPAD Gatot Soebroto, dr Alex Ginting S, SpP(K) mengatakan sebagian besar penderita kanker paru adalah perokok, baik aktif ataupun pasif. Menurut Alex, perokok aktif berpeluang 13,6 kali lipat untuk menderita kanker paru. Sementara, perokok pasif memiliki peluang empat kali lipat terkena kanker paru.

"Perokok aktif peluangnya 13,6 kali lipat menderita kanker. Perokok pasif yang sering ke kafe, pergi ke smoking area berjam-jam setiap hari, itu juga punya peluang empat kali lipat menderita kanker," kata Alex.

Artikel terkait:
Dokter Ungkap Beda Kanker Paru Beda Pula Penanganannya
Waspadai Cepatnya Perkembangan Kanker Paru, Ini Kata Dokter

Namun demikian, menurutnya, tidak menutup kemungkinan terjadi bahwa seorang perokok aktif tidak terkena kanker paru. Hal tersebut karena kerentanan genetik setiap orang berbeda.

"Tergantung gen di badan, mana yang lemah terhadap faktor risiko tertentu. Kami tidak bisa menghubungkan langsung dalam satu garis lurus, sehingga kami menyebutnya faktor risiko. Ada korelasi perokok sebagai faktor risiko (kanker)," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:
Memahami Gejala Kanker Paru seperti Istri Indro Warkop
Makin Nekat, Wanita Perokok Tak Takut Lagi Kena Kanker Paru

Ia berharap masyarakat selalu menjaga kesehatan dengan menjalankan gaya hidup yang sehat sehingga dapat mencegah tumbuhnya kanker di dalam tubuh. Ia juga meminta adanya edukasi kepada masyarakat bahwa merokok dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker paru.

Data Globocan 2018 menyatakan bahwa kanker paru adalah yang paling banyak diderita oleh pria dan wanita di seluruh dunia dibandingkan dengan jenis kanker lain dan merupakan penyebab utama kematian. Di Indonesia, 14 persen dari total kematian karena kanker disebabkan oleh kanker paru, yang menjadikan penyakit ini sebagai pembunuh nomor satu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Peneliti Sebut Kaitan Berhenti Merokok dan Kesehatan Mental

8 hari lalu

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara
Peneliti Sebut Kaitan Berhenti Merokok dan Kesehatan Mental

Berhenti merokok dapat memperbaiki kesehatan mental, baik bagi penderita gangguan mental maupun yang tidak memiliki masalah tersebut.


12 Risiko Penyakit Akibat Kebiasaan Merokok

8 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
12 Risiko Penyakit Akibat Kebiasaan Merokok

Memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada 31 Mei menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran mengenai efek mematikan dari merokok.


Usia Pasien Kanker Paru di Indonesia 10 Tahun Lebih Muda Dibanding Luar Negeri

9 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Usia Pasien Kanker Paru di Indonesia 10 Tahun Lebih Muda Dibanding Luar Negeri

Perokok pemula di Indonesia jauh lebih muda dibanding di luar negeri. Akibatnya, usia pasien kanker paru di Indonesia pun 10 tahun lebih muda.


Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Ini Sejarah dan Tujuannya

9 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Ini Sejarah dan Tujuannya

Hari Tanpa Tembakau Sedunia dirayakan setiap tanggal 31 Mei. Hal ini dirayakan untuk membuat masyarakat sadar bahaya & risiko kesehatan akibat rokok.


Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

10 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day diperingati tahunan tiap 31 Mei


Dokter Paru Ingatkan Efek Nikotin pada Rokok: Kebahagiaan Semu

11 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Dokter Paru Ingatkan Efek Nikotin pada Rokok: Kebahagiaan Semu

Dokter menyebut pengaruh nikotin pada hormon dopamin memberi kebahagiaan semu pada perokok. Belanja rokok pun sangat tinggi.


Perlunya Regulasi Produk Tembakau Alternatif Berdasar Sains untuk Turunkan Prevalensi Perokok

12 hari lalu

Ilustrasi rokok elektrik atau vaping dan rokok tembakau atau konvensional. Shutterstock
Perlunya Regulasi Produk Tembakau Alternatif Berdasar Sains untuk Turunkan Prevalensi Perokok

Dengan membuka akses terhadap produk tembakau alternatif maka diharapkan dapat mengurangi masalah perokok yang selama ini sulit diatasi.


Aksi Pungut Puntung Rokok Menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia

13 hari lalu

Relawan mengambil sampah puntung rokok di kawasan Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 28 Mei 2023. Lentera Anak bersama World Cleanup Day (WCD) Indonesia melakukan aksi plogging yaitu aksi clean up cigarette buts atau memungut sampah puntung rokok. TEMPO/M Taufan Rengganis
Aksi Pungut Puntung Rokok Menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia, World Clean-up Day Indonesia dan Lentera Anak menggelar Aksi Pungut Puntung Rokok di Jakarta.


4 Tahap Remaja Jadi Perokok Aktif dan Cara Mencegahnya

13 hari lalu

Ilustrasi anak merokok. theatlantic.com
4 Tahap Remaja Jadi Perokok Aktif dan Cara Mencegahnya

Pencegahan remaja yang sudah terlanjur terpapar rokok dapat dilakukan dengan dukungan berbasis sekolah agar tidak menjadi perokok aktif.


Apa itu Perokok Pasif? Ketahui Bahaya yang Mengancam

13 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Apa itu Perokok Pasif? Ketahui Bahaya yang Mengancam

Sebagian besar asap dari rokok akan dilepaskan ke udara, sehingga asap dapat terhirup oleh orang-orang di sekitarnya, yang disebut juga perokok pasif.