TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu proses belajar yang bisa dilakukan oleh anak adalah dengan bermain. Bahkan, anak akan lebih serius dan fokus dalam menyimak ketika bermain. Saskhya Aulia Prima Psikolog dan Pendiri Tiga Generasi mengatakan ketika anak sedang bermain, mereka akan serius dan menyimak apa yang sedang dimainkan.
Baca juga: Pentingnya Peran Orangtua Menemani Anak Bermain
Menurut Saskhya hal tersebut tergantung dari apa yang ingin diajarkan. "Kita mau ngajarin apa? Kalau anak-anak kecil di TK, kita enggak bisa paksa pakai buku pakai pensil. Kalau pakai mainan dengan belanja-belanjaan, mungkin ini mengajarkan mereka berinteraksi dan perdagangan. Dia seperti serius. Anak-anak itu pasti main dengan serius," jelas Saskhya ditemui dalam acara "ELC Holiday Collection" di Jakarta, Rabu 14 November 2018.
Ilustrasi anak bermain mainan atraktif bersama ibunya. shutterstock.com
Saskhya menerangkan bahwa bermain juga menjadi salah satu cara untuk menyegarkan pikiran anak-anak. Hal ini sama seperti orang dewasa yang akan mencari hiburan ketika mengalami stres. "Sama juga dengan anak-anak. Kalau dia recharge lagi, dia perlu main dulu dan akhirnya belajar lagi. Jadi main menjadi medium dia untuk recharge lagi," ujarnya.
Yang harus digarisbawahi adalah orang tua harus memberikan anak mainan yang sesuai dengan usianya. Mainan ini juga berguna untuk mengatur emosi anak. "Misalnya dengan bermain, anak-anak bercerita lewat mainan castle-castle, dia bisa cerita. Misalnya cerita alien dan cerita-cerita yang di sekitar. Itu bisa mengasah emosional anak," kata
Saskhya.