Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manfaat Anak Aktif Bermain, Melatih Fisik, Kerja Otak dan Emosi

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi anak-anak bermain bersama. shutterstock.com
Ilustrasi anak-anak bermain bersama. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat melihat anak bermain, mungkin kita berpikir itu hanya sekadar cara anak untuk bersenang-senang saja. Padahal, ada banyak manfaat yang penting untuk tumbuh kembang anak.

Baca juga: Dokter Ungkap Pentingnya Anak Bermain di Luar Rumah

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan psikolog Edwar Fisher, anak yang aktif bermain mampu menurunkan masalah sosial dan emosionalnya. Kemampuan mengontrol diri, terutama emosi, sangat penting untuk kesiapan bersekolah.

Penelitian lain menyimpulkan bermain dapat melatih kerja otak anak. Peningkatan kapasitas otak tersebut dapat berdampak pada peningkatan kemampuan belajar dan daya ingat. Tentu saja hal tersebut sangat bermanfaat untuk prestasi anak di sekolah. 

Bermain dapat melatih kerja otak anak. (Depositphotos)
Bermain dapat melatih kerja otak anak. (Depositphotos)

Bermain juga dapat memicu anak untuk berpikir kreatif dan memberikan beragam solusi. Selain itu, saat anak bermain dengan teman-teman sebayanya, mereka akan saling berinteraksi. Hal tersebut tentu saja dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi, bahasa, kosakata dan visual. Mereka dapat menggunakan kata yang tepat untuk menggambarkan ekspresinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari interaksi sosial itu, anak akan belajar tentang kerja sama, aturan, kontrol diri, hubungan dengan orang lain, dapat menyesuaikan diri dan bekerja sama. Hal yang terenting, dengan bermain anak akan merasakan kebahagiaan dalam dirinya. Tentu saja hal itu akan mempengaruhi kesehatan mental anak-anak di masa mendatang.

Tak hanya itu, aktivitas yang dilakukan anak saat bermain juga dapat membuat anak menjadi kuat, fisik sehat, dan ketahanan tubuh terjaga. Jadi, biarkan mereka bermain dengan bahagia ya.

AURA

Artikel lain: Waspadai 8 Gejala Ini, Bisa Jadi Anak Terkena Diabetes

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kondisi Gaza di Hari ke-5 Gencatan Senjata Israel dan Hamas

11 jam lalu

Seorang tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza selama gencatan senjata sementara antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 28 November 2023. Israel dan Hamas sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hari sejak Selasa dinihari, 28 November 2023. Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS
Kondisi Gaza di Hari ke-5 Gencatan Senjata Israel dan Hamas

Perpanjangan gencatan senjata Israel - Hamas memasuki hari ke-5. Bagaimana kondisi Gaza?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

1 hari lalu

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


Tips Menyemangati Bayi Belajar Berjalan dan yang Perlu Disiapkan

3 hari lalu

Ilustrasi anak belajar berjalan. Shutterstock
Tips Menyemangati Bayi Belajar Berjalan dan yang Perlu Disiapkan

Dokter anak memberi saran buat orang tua yang punya bayi dan sedang belajar berjalan. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan.


Dampak Panjang Anak yang Besar di Keluarga dengan KDRT

3 hari lalu

Ilustrasi orang tua bertengkar di depan anak-anak. betterparenting.com
Dampak Panjang Anak yang Besar di Keluarga dengan KDRT

Anak yang tumbuh dalam keluarga dengan riwayat KDRT tidak hanya dapat menjadi pelaku kekerasan namun juga berpotensi berhadapan dengan trauma.


Perilaku Orang Tua yang Disebut Paling Menjengkelkan

5 hari lalu

Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com
Perilaku Orang Tua yang Disebut Paling Menjengkelkan

Ada perilaku yang dianggap sebagian orang, terutama yang tidak punya anak, cukup menjengkelkan. Berikut di antaranya.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

5 hari lalu

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Kenali Penyebab dan Gejala Diabetes Tipe 1 pada Anak

6 hari lalu

Ilustrasi anak ngompol. webmd.com
Kenali Penyebab dan Gejala Diabetes Tipe 1 pada Anak

Gejala diabetes tipe 1 pada anak bisa muncul tiba-tiba dan memerlukan pengelolaan yang baik agar tidak menimbulkan komplikasi yang lebih serius.


PBB: Peringatan Hari Anak Sedunia Dibayangi Pembantaian 5.500 Anak di Gaza

8 hari lalu

Seorang anak Palestina yang terluka dalam serangan Israel dibantu di Kompleks Medis Nasser di Khan Younis di Jalur Gaza selatan [File: Mohammed Salem/Reuters]
PBB: Peringatan Hari Anak Sedunia Dibayangi Pembantaian 5.500 Anak di Gaza

Komite Hak-Hak Anak PBB mengatakan bahwa peringatan Hari Anak Sedunia dibayangi pembantaian ribuan anak di Gaza oleh serangan brutal Israel


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

8 hari lalu

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


Hari Anak Sedunia, 7 Cara Melatih Mental Anak untuk Hadapi Tantangan

9 hari lalu

Ilustrasi anak bermain/UNIQLO
Hari Anak Sedunia, 7 Cara Melatih Mental Anak untuk Hadapi Tantangan

Menyambut Hari Anak Sedunia pada 20 November, bagaimana melatih mental anak yang kokoh di tengah tantangan dunia sekarang?