Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Tips Mengenalkan Politik pada Anak

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi anak belajar. Shutterstock
Ilustrasi anak belajar. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika berbicara tentang politik pada anak, Anda mungkin berpikir mereka tidak akan tertarik. Namun menurut sebuah survey terhadap anak dan remaja di Amerika Serikat, mereka turut memikirkan tentang pemilihan presiden dan bagaimana mereka bisa berdampak pada proses itu. 

Baca juga: 4 Manfaat Orang Tua Memeluk Anak 

Mengutip laman KidsHealth, sebanyak 75 persen kecil dan 79 persen anak remaja menjawab bahwa hasil dari pemilu akan mengubah kehidupan mereka. Setengah dari  remaja yang disurvei percaya mereka memilih pengaruh dari pilihan orangtua mereka.

Pada setiap pemilu, banyak tanda di jalan raya seperti stiker, spanduk, dari para kandidat. Mereka juga muncul di layar TV dan radio, memberi pesan perubahan dari soal jaminan kesehatan, pemerataan ekonomi, peluang kerja, dan hubungan internasional serta masalah iklim. Sebagai orangtua, Anda mungkin tidak memprediksi anak Anda tidak akan terpengaruh oleh media massa. Faktanya, mayoritas remaja mengaku bahwa isu seperti harga makanan, pendidikan, jaminan kesehatan, perang, dan lingkungan hidup sangat penting bagi mereka.

Hal ini tentu sangat penting. Membicarakan politik tidak hanya membantu mempromosikan pengembangan pendidikan kritis, tetapi juga memberi penjelasan dari konsep-konsep yang sulit dicerna oleh anak-anak, atau tentang rasa takut mereka terhadap masa depan.

Berikut tips mengajarkan politik pada anak:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Tetaplah berpikir positif
Dalam suasana pemilu yang panas, perasaan yang kuat pada sejumlah isu bisa memicu perbedaan pendapat. Gunakan kesempatan ini untuk menunjukkan kepada anak, bagaimana perbedaan pendapat harus tetap saling menghormati. Utarakanlah ketidaksukaan terhadap kandidat dan jelaskan apa yang membuat Anda menyukai kandidat tersebut. Doronglah anak untuk melakukan hal serupa. Fokuslah pada cara berpendapat yang positif.

2. Tetap kaji ulang
Anak anda mungkin cemas dengan apa yang kandidat dan orang lain katakan soal ekonomi dan peluang kerja. Mereka mungkin cemas kehilangan rumah atau orangtua yang kehilangan pekerjaan. Dengarkanlah suara mereka dan berikan kajian lebih dan perspektif baru. Jika menghadapi masalah keuangan, katakan dengan jujur kepada anak apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi hal itu.

3. Libatkan mereka
Banyak anak yang tertarik dan peduli pada isu-isu saat ini. Kuatkan mereka dan menyelesaikan masalah akan membantu anak Anda berpikir positif. Bicarakanlah hal-hal yang bisa memberikan perubahan. Jika mereka tertarik pada isu lingkungan, mereka mungkin bisa menemukan cara bagaimana menjadikan hunian ‘go green’. Biarkanlah anak-anak bereksplorasi seperti halnya mereka memberi pilihan pada kandidat-kandidat tertentuk dan membuat perubahan, sehingga, mereka bisa fokus bekerja pada permasalahan tertentu yang ingin mereka ubah.

Membicarakan isu-isu penting seperti proses elektoral, dan mengapa pemilihan umum menjadi penting, memberikan anak Anda pelajaran kecil tentang bagaimana pemerintahan mempengaruhi kehidupan di dunia. Selain itu juga menunjukkan bahwa setiap orang memiliki pendapat masing-masing. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

1 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.


Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

3 hari lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan. REUTERS
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

4 hari lalu

Ilustrasi anak sulung perempuan. Shutterstock
3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.


Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

4 hari lalu

(dari kiri) Kim Kardashian dan anak sulungnya, North West. Foto: Instagram/@kimkardashian
Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.


Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

5 hari lalu

Ilustrasi anak sedang menggambar/UNICEF
Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.


Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

6 hari lalu

Ilustrasi kencan (pixabay.com)
Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.


Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

7 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 29 April 2024. SYL disangkakan dengan Pasal 12 huruf e dan 12B UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.