Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kanker Payudara, Ada Sadari Ada Pula Sadanis. Apa Bedanya?

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Sorang pasien diperiksa payudarahnya menggunakan alat mammogram saat pemeriksaan kanker di Paoli-Calmette institute, 9 Oktober 2017. Mammogram adalah proses pemeriksaan payudara manusia menggunakan sinar-X dosis rendah. AFP PHOTO / ANNE-CHRISTINE POUJOULAT
Sorang pasien diperiksa payudarahnya menggunakan alat mammogram saat pemeriksaan kanker di Paoli-Calmette institute, 9 Oktober 2017. Mammogram adalah proses pemeriksaan payudara manusia menggunakan sinar-X dosis rendah. AFP PHOTO / ANNE-CHRISTINE POUJOULAT
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Melakukan Sadari atau pemeriksaan payudara sendiri tidaklah cukup. Untuk mendeteksi kanker payudara, Anda perlu menjalani Sadanis atau Periksa Payudara secara Klinis.

Baca juga:
Pasang Implan Tak Sebabkan Kanker Payudara, Tapi...
5 Tip Merawat Kecantikan buat Penyintas Kanker Payudara
Chelsea Islan Tahu Obat Manjur untuk Kanker Payudara dari Mama

Sadanis penting karena tak semua kelainan pada payudara bisa terlacak oleh jemari tangan Anda. Sadanis bisa dilakukan dengan metode ultrasonografi atau USG, mamografi, dan magnetic resonance imaging atau MRI. Apa fungsinya dan apa saja yang mesti diperhatikan saat menjalani Sadanis?

Dr. Erik Rohmando Purba, Sp.PD dari Rumah Sakit Umum Bunda Jakarta mengatakan, ancaman paling berbahaya bagi payudara adalah kanker. Banyak yang menyebut kanker payudara dipicu hormon estrogen. Estrogen adalah hormon seks yang dihasilkan tubuh. Estrogen dihasilkan ovarium atau indung telur. Selain ovarium, hormon ini juga diproduksi liver dan sel-sel lemak. Itu sebabnya, laki-laki juga punya estrogen dalam jumlah sangat terbatas.

Ilustrasi pasien memeriksakan payudaranya menggunakan alat mammogram. AFP PHOTO / ANNE-CHRISTINE POUJOULAT

Estrogen membantu pertumbuhan organ-organ seks seperti uterus, payudara, dan menunjang siklus menstruasi perempuan. Selain untuk pertumbuhan organ intim, estrogen disebut memperbesar risiko perempuan terkena kanker payduara. Erik mengatakan, sebanyak 80 persen kanker payudara dipicu reseptor estrogen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Erik menjelaskan, di antara miliaran sel pada tubuh manusia, terdapat reseptor estrogen. Jika ikatan estrogen dan reseptor sangat tinggi, maka ia merangsang sel-sel payudara bertumbuh terus. "Pertumbuhan sel payudara yang tak terkendali memicu kanker. Jadi, kanker payudara adalah pertumbuhan sel payudara yang tidak normal," katanya. Apabila dibiarkan, sel kanker ini akan menjalar ke organ di sekitarnya.

Ilustrasi USG payudara. AFP PHOTO / ANNE-CHRISTINE POUJOULAT

Masalahnya, reseptor estrogen negatif juga bisa memicu kanker terutama ketika terjadi mutasi gen BRCA1 dan BRCA2. Kasus ini terjadi pada aktris Angelina Jolie. "Jika BRCA1 dan BRCA2 bermutasi, risiko kanker semakin tinggi. BRCA1 dan BRCA2 berfungsi menjaga agar cikal bakal sel kanker tidak tumbuh. Ketika BRCA1 dan BRCA2 bermutasi, tidak ada lagi yang mengontrol cikal bakal sel kanker di payudara," ujar Erik.

Melakukan Sadanis dengan mamografi dan USG efektif untuk melacak keberadaan sel-sel kanker payudara. Mamografi direkomendasikan bagi perempuan usia 40 tahun ke atas. Di usia 40 sampai 50 tahun, Anda disarankan menjalani pemeriksaan ini 1 sampai 2 tahun sekali. Di atas 50 tahun, lakukan sekali setahun. Jika ada anggota keluarga memiliki riwayat kanker payudara, kanker indung telur, atau hasil pemeriksaan BRCA1 dan BRCA2-nya positif (lewat pemeriksaan genetik), lakukan Sadanis lebih sering.

TABLOIDBINTANG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kanker Menyerang Tulang, Shannen Doherty Ungkap Banyak Hal yang Ingin Dilakukan

5 hari lalu

Shannen Doherty. Instagram.com/@theshando
Kanker Menyerang Tulang, Shannen Doherty Ungkap Banyak Hal yang Ingin Dilakukan

Shannen Doherty awal tahun ini sempat menjalani pengobatan dan operasi otak


Alibaba Alihkan Fokus dari Riset Kuantum ke AI Bidang Kesehatan dan Pertanian

6 hari lalu

Alibaba Cloud meluncurkan serangkaian alat kecerdasan buatan (AI) khusus industri pada Konferensi Apsara tahunan di Hangzhou, Tiongkok. (Gizmochina)
Alibaba Alihkan Fokus dari Riset Kuantum ke AI Bidang Kesehatan dan Pertanian

Langkah ini menandakan perubahan signifikan dalam fokus Alibaba terhadap kecerdasan buatan (AI)


RPP Kesehatan Atur Pengendalian Rokok, Juru Bicara Sri Mulyani: Kami Ikut Beri Masukan

6 hari lalu

Juru Bicara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo, saat ditemui di acara Indonesia Digital Summit 2023 di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, pada Selasa, 28 November 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
RPP Kesehatan Atur Pengendalian Rokok, Juru Bicara Sri Mulyani: Kami Ikut Beri Masukan

Jubir Sri Mulyani menyatakan Kemenkeu selama ini aktif memberi masukan dalam penggodokan RPP Kesehatan.


6 Manfaat Daun Kari bagi Kesehatan

6 hari lalu

Ilustrasi daun salam. wikipedia.org
6 Manfaat Daun Kari bagi Kesehatan

Daun kari menawarkan banyak manfaat kesehatan karena senyawa tanaman kuat yang dikandungnya.


Tak Mudah Merawat Orang Sakit, Ini Cerita Jadi "Caregiver" Penyandang Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS
Tak Mudah Merawat Orang Sakit, Ini Cerita Jadi "Caregiver" Penyandang Kanker

Putri dari Indro Warkop Hada Kusumonegoro membagikan pengalamannya menjadi orang yang merawat anggota keluarga sedang sakit atau "caregiver".


Kenali Faktor Risiko Kanker Paru karena Kasusnya Terus Naik

11 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Kenali Faktor Risiko Kanker Paru karena Kasusnya Terus Naik

Pakar pulmonologi meminta orang mengenali faktor risiko kanker paru mengingat jumlah kasus meningkat setiap tahun.


Komunitas Faktor Penting Dalam Perjalanan Kesehatan, Ini Surveinya

12 hari lalu

Ilustrasi lari/herbalife
Komunitas Faktor Penting Dalam Perjalanan Kesehatan, Ini Surveinya

Survei membuktikan komunitas pendukung sangat penting dalam upaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan.


5 Manfaat Makan Tauge bagi Kesehatan

13 hari lalu

Tumis Tauge Ikan Asin. youtube.com
5 Manfaat Makan Tauge bagi Kesehatan

Tauge memberikan nutrisi dengan kualitas yang sangat baik. Lantas, apa saja manfaat makan tauge?


Dikabarkan PHK 500 Karyawan, Ini Kata Halodoc

19 hari lalu

Pangkas Antrean di RS, Halodoc Luncurkan Layanan
Dikabarkan PHK 500 Karyawan, Ini Kata Halodoc

Perusahaan rintisan Halodoc dikabarkan melakukan PHK terhadap 500 karyawan. Benarkah?


Gunung Ile Lewotolok Lembata NTT Kembali Meletus, Penduduk Diminta Waspada

21 hari lalu

Gunung Ile Lewotolok. google.co.id
Gunung Ile Lewotolok Lembata NTT Kembali Meletus, Penduduk Diminta Waspada

Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur melaporkan bahwa gunung api tersebut kembali erupsi atau meletus.