Bayi Tidur Pulas? Hati-hati Mungkin Pneumonia Sedang Mengintai

Reporter

Editor

Susandijani

Kamis, 10 Agustus 2017 19:33 WIB

Ilustrasi bayi tidur. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Dr Kuntjoro Adi Purjanto mengatakan bayi bawah lima tahun (balita) rentan terhadap bahaya pneumonia atau paru-paru basah.

"Ini peringatan bagi para orang tua, karena jangan berpikir bayi yang tidur pulas tanda sehat walafiat, karena di saat bayi tertidur pulas bisa suka lupa napas sehingga terjadi kematian mendadak," ujar Kuntjoro di Jakarta, Senin.

Indonesia, lanjut dia, termasuk 10 besar dengan balita terbanyak yang mengidap pneumonia. Setidaknya ada dua atau tiga anak meninggal setiap jam karena pneumonia. Penyebab Pneumonia adalah bakteri streptococcus pnemokokus atau bakteri Haemophilius dengan gejala sesak nafas dan batuk.

Baca juga :
Pakai Aromaterapi, Hati-hati Ibu Hamil dan Penderita Asma
Selain Gaji, Ini 5 Alasan Pekerja Lebih Produktif
Khasiat Serat dari Bikin Langsing sampai Menangkal Kanker

"Oleh karena itu untuk meningkatkan keselamatan pasien terutama balita, perlu ada perbaikan fasilitas rumah sakit," jelas dia.

Data Kementerian Kesehatan pada 2009 menyebutkan dari sembilan juta kematian balita di Indonesia, dua juta meninggal setiap tahun akibat pneumonia.

Setiap menitnya, empat balita atau bayi meninggal. Dari lima kematian tersebut satu di antaranya disebabkan pneumonia, kemudian disusul oleh diare. Selain pnemonia, penyebab kematian bayi di Indonesia pada bayi usia 0-28 hari adalah premature dan infeksi.

"Makanya pneumonia disebut sebagai pembunuh yang terlupakan. Dari data WHO tahun 2015, sekitar 15 persen dari 5,9 juta kasus kematian balita disebabkan pneumonia," katanya.

Dia berharap rumah sakit berupaya untuk terus meningkatkan fasilitas yang ada. Dia menyebut peran swasta sangat dibutuhkan dalam melengkapi fasilitas rumah sakit. Salah satu contoh pengadaan matras untuk menekan jumlah kematian bayi yang baru lahir karena pneumonia.

Sementara itu, manajer proyek PT Niaga Mutuprima Sejati, Prabhanty Ayuthaya, mengatakan pihaknya membagikan bantuan matras safetosleep prosystem yang bisa digunakan sebagai alas pada tempat tidur bayi dan terhubung dengan sebuah sistem yang bisa dikontrol secara komputerisasi.

"Dengan demikian, diharapkan bisa mengurangi angka kematian bayi akibat pneumonia," kata Drg Prabhanty Ayuthaya, Project Manager.

Dengan matras tersebut, lanjutnya, akan membantu perawat maupun bidan untuk mengetahui kondisi bayi tanpa menunggu menangis. Sistem tersebut akan memberikan peringatan dini kepada perawat/bidan bila ada gangguan dengan pernapasan bayi. Bila bayi lupa napas, alarm akan berbunyi walapun anaknya tidur pulas.

"Sangat penting untuk menekan kematian bayi akibat pneumonia. Rencananya alat ini akan kami bagikan ke seluruh rumah sakit secara gratis," cetus Ayu.

ANTARA

Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya