TEMPO.CO, Jakarta - Hormon sangat diperlukan dalam metabolisme tubuh, membantu tubuh tetap hangat, serta membuat otak, jantung, otot dan organ lainnya bekerja. Jika terdapat gangguan maka hormon tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya dan bisa menimbulkan penyakit hipotiroid atau hipertiroid.
Gangguan tiroid ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa, namun juga pada bayi. Penyakit ini dinamakan hipotiroid kongenital, yakni gangguan yang diakibatkan kekurangan hormon tiroid sejak lahir. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat mempengaruhi kualitas hidup anak dan memiliki dampak psikologis.
"Hormon tiroid pada bayi dan anak berperan penting untuk perkembangan otak dan tumbuh kembang," kata DR. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp(A)K FAAP, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI. "Gangguan tiroid dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang dan gangguan perilaku pada anak-anak."
Kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan, seperti tubuh cebol, lidah besar, bibir tebal, hidung pesek, kesulitan bicara dan keterbelakangan mental.
Dokter Aman menambahkan, perempuan lebih besar dampak terkena penyakit gangguan tiroid. "Perempuan 3-5 kali lebih sering terkena dibandingkan laki-laki. Pasien diabetes melitus tipe 1, down syndrom, sindrom turner juga lebih berisiko menderita hipotiroid ini," tambahnya.
TABLOIDBINTANG
Baca juga:
Daftar Makanan Sumber Zat Besi Selain Daging
Ibu Menyusui Berpuasa, Perhatikan 4 Hal Ini pada Bayi
Kapan Bayi Baru Lahir Boleh Mandi Pakai Sabun dan Sampo?
Berita terkait
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita
6 November 2022
Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?
Baca Selengkapnya8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi
3 April 2019
Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.
Baca SelengkapnyaPerubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi
4 Februari 2019
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim
Baca SelengkapnyaKembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis
24 Januari 2019
Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter
15 November 2018
Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.
Baca SelengkapnyaAnak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik
11 November 2018
Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.
Baca SelengkapnyaTanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya
6 November 2018
Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi
Baca SelengkapnyaIbu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya
1 November 2018
Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya
19 Oktober 2018
Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.
Baca SelengkapnyaBayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah
17 Oktober 2018
Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.
Baca Selengkapnya