TEMPO.CO, Jakarta - Pada ibu hamil, infeksi rubella bisa sangat berbahaya. Virus ini dapat menyebabkan bayi lahir mati dan sindrom rubella bawaan (congenital rubella syndrome) pada janin.
Sindrom ini menyebabkan kecacatan, di antaranya katarak, tuli, kelainan jantung, hati, dan paru-paru, serta keterlambatan tumbuh kembang. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 100 ribu bayi di dunia lahir dengan sindrom rubella bawaan per tahun.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Didi Danukusumo menuturkan, rubella menjadi berbahaya jika menginfeksi ibu hamil. Penyebabnya, virus yang bersarang di badan ibu ini akan menular pada janin.
Akibatnya, bayi bisa lahir dengan cacat bawaan, menderita sindrom rubella bawaan, atau bahkan lahir mati. Tingkat keparahan kelainan ini ditentukan oleh kapan ibu terserang rubella. "Makin muda usia kehamilannya, makin parah tingkat kelainannya," ujar Didi.
Kalau serangan virus terjadi pada trimester pertama kehamilan, kemungkinan bayi menderita sindrom rubella bawaan mencapai 90 persen. Sebab, saat itu, kata Didi, sedang dibentuk sistem organ tubuh janin, seperti saraf otak dan tulang belakang. Jika dalam tahap ini ada virus yang menjangkiti, pembentukan sistem organ tersebut jadi terganggu. Akibatnya, kemungkinan menderita sindrom lebih besar.
Namun, jika terserangnya di atas usia kehamilan tersebut, kemungkinan menderita sindrom lebih kecil. "Misalnya kalau usia kehamilan sudah 36 minggu, mungkin enggak apa-apa karena proses pembentukan janin sudah selesai," tutur dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, ini.
Jika sudah terinfeksi, menurut Didi, tak ada antivirus yang bisa mengatasi rubella. Maka, bila sudah tahu terserang rubella, mau tak mau ibu hamil harus mempersiapkan mental untuk merawat anak yang lahir dengan kemungkinan cacat.
Tapi, masalahnya, belum semua wanita tahu tentang informasi rubella ini. Kebanyakan dari mereka tak melakukan pencegahan sebelumnya agar tak diserang rubella saat hamil. "Kita tidak akan mendapatkan anak cacat hanya dengan melakukan imunisasi sederhana," katanya.
NUR ALFIYAH
Berita lainnya:
9 Etika Menjenguk Bayi Baru Lahir
Grace Melia Kristanto Pantang Menyerah Perangi Rubella
Sushi Banyak Manfaatnya, tapi Ibu Hamil Harus Hati-hati
Berita terkait
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita
6 November 2022
Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?
Baca Selengkapnya8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi
3 April 2019
Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.
Baca SelengkapnyaPerubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi
4 Februari 2019
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim
Baca SelengkapnyaKembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis
24 Januari 2019
Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter
15 November 2018
Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.
Baca SelengkapnyaAnak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik
11 November 2018
Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.
Baca SelengkapnyaTanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya
6 November 2018
Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi
Baca SelengkapnyaIbu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya
1 November 2018
Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya
19 Oktober 2018
Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.
Baca SelengkapnyaBayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah
17 Oktober 2018
Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.
Baca Selengkapnya