Hati-hati Makan Telur, Kerang, dan Kacang!

Reporter

Editor

Sandra

Selasa, 18 Oktober 2016 11:30 WIB

LIVESCIENCE

TEMPO.CO, Jakarta - Kita mengetahui bahwa orang tua atau saudara yang memiliki alergi meningkatkan risiko anak juga mengalami alergi makanan. Penelitian baru menunjukkan bahwa orang tua yang menderita alergi makanan otomatis memiliki anak yang juga alergi.

Alergi makanan terjadi ketika tubuh memiliki respons imun terhadap makanan tertentu. Respons kekebalan tubuh dapat berbahaya dan mengancam jiwa, seperti anafilaksis.

Biasanya, sistem kekebalan tubuh menjadi pelindung. Pada orang yang alergi makanan, sistem kekebalan tubuh secara keliru merespons makanan tertentu yang seolah-olah berbahaya.

Di Amerika Serikat, ada delapan kelompok makanan yang merupakan 90 persen penyebab alergi yang parah, termasuk susu, telur, ikan, kerang, gandum, kedelai, kacang tanah, dan kacang.

Untuk mengetahui kepekaan terhadap makanan tertentu, dapat dilakukan melalui tes kulit atau tes darah. Namun hasilnya tidak selalu signifikan alergi sejati, kecuali telah terjadi reaksi sebelumnya terhadap makanan.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Allergy, Asma dan Imunologi, yang dipublikasikan American College of Allergy, Asthma, & Immunology, menyelidiki pola makan dan alergen orang tua mempengaruhi alergi makanan pada anak-anak

Anak dianggap memiliki alergi makanan jika hasil tes kulit positif dan mempunyai gejala dari reaksi alergi terhadap makanan dalam waktu dua jam setelah konsumsi. Dengan gejala di antaranya gatal-gatal, kesulitan bernapas, sesak dada, sesak tenggorokan, kesulitan menelan, pingsan, dan muntah.

Peneliti menemukan hanya 28 persen orang tua yang anaknya alergi makanan juga megalami alergi. “Dari 2.477 orang tua, hanya 28 persen dari mereka yang positif alergi makanan. Sampel merupakan keluarga, orang tua dengan anak berusia 0-21 tahun yang alergi makanan.”

Dari total peserta, 13,7 persen orang tua menderita alergi makanan. Ada 3,6 persen orang tua yang alergi terhadap kerang, 2,1 persen alergi susu, 2,1 persen alergi kacang tanah, 2,1 persen alergi kacang, 1,4 persen alergi ikan, 1,1 persen alergi telur, 1,0 persen alergi kedelai, 0,9 persen alergi gandum, dan 0,3 persen alergi wijen.

Sebanyak 14,5 persen ibu dan 12,7 persen ayah alergi makanan. Pada anak mereka, alergen yang paling umum adalah kacang (37,3 persen), diikuti susu (29 persen) dan telur (22,1 persen).

Pengujian yang tepat penting untuk setiap jenis alergi, terutama alergi makanan. Tes kulit mengungkapkan, sensitivitas atau kepekaan terhadap alergen tidak berarti selalu alergi. Tes darah alergi saja tidak akurat dalam mendiagnosis alergi.

MEDICAL NEWS TODAY | DINA ANDRIANI

Baca juga:

Ini Dia Cara Menggoreng Supaya Renyah dan Sehat
Bunda, Perhatikan Daya Simpan Bahan Makanan di Dapur
Menikmati Langit Berteman Cokelat di Amber Chocolate And Bar



Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya