TEMPO.CO, Adelaide - Ini dilema yang dihadapi banyak orang tua baru: bangun di malam hari untuk menenangkan bayi mereka yang terbangun dan menangis atau membiarkan bayi menangis hingga terdiam sendiri dan kembali tertidur. Anda pasti pernah mengalaminya juga, bukan?
Kini, para ilmuwan di Flinders University, Australia memiliki jawaban untuk dilema ini. Menurut mereka, bayi akan tidur lebih nyenyak dan tak gampang terbangun di malam hari jika mereka dibiarkan menenangkan diri sendiri saat menangis. "Wajar bila orang tua menenangkan bayinya saat dia menangis di malam hari, tapi sebaiknya biarkan dia menangis hingga tertidur sendiri," kata Profesor Michael Gradisar yang memimpin penelitian.
Menurut dia, selalu bangun untuk menenangkan tangisan bayi memiliki efek merugikan, baik bagi bayi maupun orang tua. "Kurang tidur dapat menyebabkan beberapa kerugian, termasuk depresi pada ibu," katanya. Membiasakan bayi dengan perilaku tidur yang baik, ujar Gradisar, akan meningkatkan kualitas istirahat keduanya.
Dalam penelitiannya, Gradisar membagi relawan dalam dua kelompok. Satu kelompok diminta membiarkan bayi mereka tertidur sendiri. Orang tua dalam kelompok ini harus menunggu beberapa menit sebelum menanggapi tangisan bayinya. Mereka diizinkan untuk menghiburnya tapi tidak dengan menggendongnya.
Kelompok kedua diminta untuk secara bertahap menunda waktu tidur. Kelompok ini awalnya menunda waktu tidur selama 15 menit, dan semakin hari semakin ditambah waktunya.
Adapun kelompok kontrol dalam penelitian ini hanya diberi informasi tentang kebiasaan tidur yang sehat. Setelah tiga bulan, para peneliti menemukan bayi di kedua kelompok tidur rata-rata 10 sampai 13 menit lebih cepat. Namun bayi pada kelompok pertama tidur lebih baik pada malam hari dan hanya sekali atau dua kali terbangun, jauh berkurang dari sebelum penelitian dilakukan.
"Tingkat stres pada ibu juga menurun di bulan pertama dan tidak ada tanda-tanda stres pada bayi," kata Profesor Gradisar. Sampel air liur menunjukkan tingkat kortisol atau hormon stres juga sedikit menurun pada bayi.
INDAH P | DAILY MAIL
Berita terkait
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita
6 November 2022
Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?
Baca Selengkapnya8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi
3 April 2019
Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.
Baca SelengkapnyaPerubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi
4 Februari 2019
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim
Baca SelengkapnyaKembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis
24 Januari 2019
Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter
15 November 2018
Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.
Baca SelengkapnyaAnak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik
11 November 2018
Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.
Baca SelengkapnyaTanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya
6 November 2018
Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi
Baca SelengkapnyaIbu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya
1 November 2018
Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya
19 Oktober 2018
Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.
Baca SelengkapnyaBayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah
17 Oktober 2018
Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.
Baca Selengkapnya