Mom, Biarkan Anak Bermain dengan Makanan

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Rabu, 18 Mei 2016 12:30 WIB

TEMPO/Nickmatulhuda

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan buru-buru melarang ketika balita kita bermain-main dengan tepung atau sayur-mayur yang diambilnya dari kulkas.

Menurut sebuah penelitian, bermain dengan makanan dapat membantu anak-anak mengatasi rasa takut pada hal baru dan membuatnya mengonsumsi makanan yang lebih bervariasi ketika besar.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari De Montfort University di Leicester, Inggris, para peneliti meminta sekelompok balita bermain dengan kentang tumbuk dan jeli. "Meskipun hanya permainan, implikasinya adalah anak-anak gampang menerima makanan baru yang disodorkan kepada mereka," kata Helen Coulthard, psikolog yang menjadi ketua tim peneliti.

Menurut dia, adalah hal yang normal bagi anak-anak untuk melalui periode ketika mereka waspada terhadap makanan yang asing atau menolak untuk mengkonsumsi lebih dari beberapa item makanan yang berbeda. Dalam dunia psikologi anak, hal ini dikenal dengan istilah neofobia makanan.

Dalam penelitian ini, Coulthard dan timnya meminta 70 anak-anak usia 2-5 tahun untuk bermain dengan adonan yang lembek dan makanan basah. Pada kesempatan berbeda, anak-anak diminta mencari boneka mini yang dibenamkan di dalam kentang tumbuk dan jeli.

Pada saat yang sama, para orang tua diwawancarai tentang kebiasaan makan anaknya. Termasuk dalam pertanyaan itu adalah berapa banyak porsi buah-buahan dan sayuran yang mereka konsumsi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang suka bermain dengan makanan lebih sedikit memiliki neofobia makanan dan tidak begitu pemilih dalam soal makanan. Kabar baiknya, anak-anak yang semula susah disuapi jenis makanan baru menjadi gampang dikenalkan dengan jenis makanan yang belum pernah dikonsumsi sebelumnya setelah mengikuti beberapa sesi bermain-main dengan makanan.

"Orang tua dapat menggunakan makanan untuk membuat gambar atau bentuk tertentu di atas piring dan membiarkan anak mengeksplorasinya," kata Coulthard. Ia menambahkan, menawarkan banyak variasi makanan sejak usia dini juga membantu anak-anak mengenali banyak tekstur dan rasa, yang dapat meminimalisasi ketakutan mereka terhadap makanan yang baru.

Myles Faith, seorang peneliti nutrisi di Gillings School of Public Health di University of North Carolina, yang tak terlibat dalam penelitian, menyatakan memaksakan suatu makanan pada anak adalah pola yang salah. "Orang tua bisa mengenalkan dengan cara-cara yang lebih menyenangkan, yang menarik rasa ingin tahu dan daya eksplorasinya," katanya. Ia menyarankan untuk membiarkan anak menjadi 'detektif' rasa dengan mencicipi aneka jenis makanan.

INDAH P | PARENT

Berita lainnya:

'Adik Bayi di Perut Mama, Ngobrol Yuk!'
Yang Boleh dan Tidak Saat Memakai Bronzer
8 Wanita Sukses yang Pernah Dipecat dari Pekerjaannya

Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya