Naik Ojek Saat Pandemi, Hindari Bicara dan Ingat 4 Tips Ini

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Rabu, 10 Juni 2020 18:45 WIB

Warga menaiki ojek online yang dipasangi partisi, di Bandung, Jawa Barat, Senin, 8 Juni 2020. Pengemudi ojek online memasang partisi berbahan mika sebagai protokol kesehatan setelah diperbolehkan kembali mengangkut penumpang. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian masyarakat mengandalkan ojek online saat beraktivitas di luar rumah. Namun ingat, virus corona masih merajalela. Sebab itu, Anda harus tetap mematuhi berbagai peraturan yang sudah ditetapkan, guna mencegah penularannya.

Naik ojek online atau pangkalan selama fase new normal, tidak boleh dilakukan sembarangan. Berikut ini beberapa tips dan peraturan yang sebaiknya diikuti demi menjaga kesehatan diri saat naik ojek online atau pangkalan.

5 tips aman naik ojek selama pandemi

1. Memakai masker

Memakai masker adalah kewajiban yang harus diingat selama bepergian. Jangankan naik ojek, keluar rumah untuk sekadar keliling kompleks saja, Anda tetap disarankan untuk menggunakan masker kain, atau masker medis untuk lansia di atas 60 tahun.

Badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), telah merilis panduan menggunakan masker yang tepat agar Anda terhindar dari virus corona, sebagai berikut ini. Pertama, cuci tangan menggunakan sabun sebelum menyentuh masker, pastikan masker dalam kondisi bersih dan tidak rusak, gunakan masker sampai benar-benar tidak ada celah, pastikan bahwa mulut, hidung, hingga dagu sudah tertutup dengan masker, hindari menyentuh masker, bersihkan tangan sebelum membuka masker, dan bukalah masker dengan menarik tali yang ada di belakang telinga. Jika Anda ingin menggunakannya lagi, masukkan masker ke dalam plastik. Kemudian, Anda juga harus mencuci masker kain dengan detergen dan air hangat.

Advertising
Advertising

2. Membawa helm sendiri

Bukannya berprasangka buruk, tapi membawa helm sendiri dianggap lebih bijak dibandingkan menggunakan helm yang disediakan oleh tukang ojek. Semuanya demi menjaga kesehatan Anda sendiri, sekaligus tukang ojek yang mengantar.

3. Membawa hand sanitizer

Meskipun mencuci tangan dengan sabun dan air bersih adalah cara pencegahan virus corona yang lebih disarankan, membersihkan tangan dengan hand sanitizer juga tetap harus dilakukan. Apalagi ketika Anda sedang keluar rumah dan tidak memiliki akses untuk menggunakan sabun serta air bersih.

Saat naik ojek, kadang tanpa disadari, tangan menyentuh permukaan berbagai benda yang telah terkontaminasi virus corona. Itulah sebabnya, membawa hand sanitizer sangatlah penting. WHO menyarankan penggunaan hand sanitizer yang mengandung etanol 80%, gliserin 1,45%, dan hidrogen peroksida 0,125%.

4. Menggunakan uang elektronik

Saat seseorang yang mengidap Covid-19 bersin, droplet atau cairan tubuhnya itu dapat hinggap di permukaan, tak terkecuali uang kertas. Sebab itu, saat naik ojek, Anda lebih disarankan untuk membayar dengan uang elektronik yang sudah disediakan oleh pihak ojek online. Sebab, penggunaan uang kertas bisa meningkatkan risiko penyebaran virus berbahaya itu.

5. Hindari berbicara

Seperti yang sudah diketahui, saat mulut berbicara, maka cairan tubuh atau droplet dapat tersebar ke udara. Untuk menghindari penularan virus corona, ada baiknya Anda tidak berbicara atau memulai pembicaraan saat naik ojek. Hal ini dilakukan guna menghindari adanya cairan tubuh yang tersebar lewat udara, saat ojek sedang melaju kencang.

SEHATQ

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

6 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

12 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

18 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

21 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

10 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya