Cerita Medina Olivia Menahan Rindu pada Anak Saat Isolasi Mandiri

Senin, 27 April 2020 19:26 WIB

Medina Olivia menceritakan pengalaman saat isolasi mandiri karena mengalami gejala corona. (fFoto: Dok. Pribadi)

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu cara mencegah penyebaran virus corona yang menyebabkan infeksi Covid-19 ialah dengan melakukan isolasi mandiri, jika terdapat gejala atau riwayat bepergian. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengungkapkan bicara isolasi artinya memisahkan sumber penyakit dari masyarakat lain, yang rentan terinfeksi.

Sumber penyakit yang dimaksud adalah sebutan bagi orang yang sakit. Sedangkan masyarakat umum disebut dengan kelompok rentan. Menurut Yurianto, isolasi mandiri bukan dimaknai sebagai mengasingkan diri. Isolasi ini bersifat fisik yang artinya tidak berdekatan dengan orang lain dan menjaga jarak sekitar 2 meter dengan orang lain dalam satu tempat.

"Orang yang melakukan isolasi mandiri ini juga wajib memakai masker untuk mencegah percikan ludah terkena orang lain. Adapun parameter keberhasilan dari isolasi mandiri ini ialah harus melewati masa inkubasi selama 14 hari dengan kondisi kesehatan bagus dan tanpa keluhan,” kata Yurianto dalam konferensi pers, Senin, 6 April 2020 lalu.

Salah satu warga yang pernah menjalankan isolasi mandiri ialah warga Bekasi, Medina Olivia. Dia mengatakan awal dirinya menjalankan isolasi mandiri lantaran merasa ada gejala. "Jadi waktu itu aku ada gejalanya kan kemudian ikut Rapid Test, nah walaupun hasilnya negatif tapi tetap berlaku protokol isolasi mandiri selama 14 hari," ucap Medina saat dihubungi Tempo, Senin 27 April 2020.

Ibu dua anak ini menjalankan 14 hari masa isolasi mandiri, dengan rincian 7 hari tinggal di apartemen dan 7 hari di rumah, tepatnya di kamar atas sendiri tidak kontak sama sekali dengan anak-anak.

Advertising
Advertising

Saat isolasi di rumah, perempuan 36 tahun ini tetap berkomunikasi lewat telepon dan video call setiap hari. Dalam satu hari ia bisa beberapa kali telepon dan video call dengan anak-anak. "Sampai hal kecil mau cari remote TV juga tetap telpon tanya ibunya," ucap Medina.

Perasaan rindu sudah pasti terasa sekali, walaupun Medina mengaku jika mereka sudah sering ditinggal pergi tapi belum pernah sampe 2 minggu, paling lama 6 hari. Terlebih jika Medina masuk dari pintu samping jika ke bawah kemudian langsung ketemu dapur dan kamar mandi, juga tentu saja anak-anak. "Kalau ketemu mereka dan anak-anak mau nyamperin aku langsung bilang, "stooopp jangan mendekat," tambah Medina.

Tapi selama masa isolasi, ia dibantu sang suami untuk memberikan penjelasan kepada kedua putranya, dan edukasi terkait virus corona dan juga infeksinya. "Sampai akhirnya akhirnya paham kalau ibunya dalam waktu sementara tidak boleh dideketin dan berpelukan lebih dulu," lanjutnya. Selama masa isolasi, Media mencari tahun sendiri bagaimana protokol orang yang sedang dalam masa karantina.

Berita terkait

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

11 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Kenali Pemicu Kesepian dan Atasi sebelum Merusak Kesehatan Mental

38 hari lalu

Kenali Pemicu Kesepian dan Atasi sebelum Merusak Kesehatan Mental

Kesepian paling banyak dialami usia 45-54 tahun dan 6 persen responden mengaku mengalami kesepian parah. Ada apa di baliknya dan cara mengatasi?

Baca Selengkapnya

Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

38 hari lalu

Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

Kanker ovarium stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, yang dapat menyebabkan diagnosis tidak terjawab.

Baca Selengkapnya

26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

38 hari lalu

26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.

Baca Selengkapnya

3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

39 hari lalu

3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

Ada tiga gejala yang perlu diwaspadai terkait kanker ginjal. Pasalnya, kebanyakan pasien tak merasakan gejala sehingga penting mengetahui tandanya.

Baca Selengkapnya

Penelitian Menyebut Melajang dan Tak Bersosialisasi Berisiko Kematian Dini

41 hari lalu

Penelitian Menyebut Melajang dan Tak Bersosialisasi Berisiko Kematian Dini

Penelitian menemukan orang yang melajang atau tak punya pasangan lebih tua secara biologis dan kemungkinan kematian karena berbagai penyebab.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

52 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

12 Maret Diperingati Hari Glaukoma Sedunia: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

52 hari lalu

12 Maret Diperingati Hari Glaukoma Sedunia: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Peringatan tersebut bertujuan untuk mengingatkan semua orang mengenai faktor risiko glaukoma dan melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara teratur.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

53 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

58 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya