TEMPO.CO, Jakarta - Sesuai anjuran untuk membantu memperlambat penyebaran virus corona atau covid-19, wajib memakai masker saat berakvitias di luar rumah. Namun bagi orang yang mengenakan kacamata, saat harus menggunakan masker juga menyebabkan kacamata berembun. Hal ini tentu sedikit mengganggu penglihatan.
Faktanya, para profesional medis (dan banyak lainnya) telah berurusan dengan masalah yang tidak nyaman saat menggunakan masker wajah untuk waktu yang jauh lebih lama daripada yang kita miliki sejak mencoba untuk menghentikan pandemi ini.
Itulah sebabnya, pada tahun 2011, dua ilmuwan menerbitkan sebuah penelitian di Annals of The Royal College of Surgeons of England yang memberikan trik super sederhana di rumah untuk fenomena ini, yang dapat menjadi gangguan dan bahkan melumpuhkan staf medis. Produk semprot anti-kabut memang ada, tetapi trik ini tidak membutuhkan pengeluaran dan tidak menambah risiko menempatkan bahan kimia keras di dekat area mata yang sensitif.
Melansir laman Real Simpel, begini cara kerjanya tepat sebelum mengenakan masker wajah saat ingin pergi belanja ke supermarket, apotek atau ketika membersihkan diri untuk operasi. Letakkan kacamata dalam air sabun dan buang kelebihan airnya. Kemudian, biarkan kacamata mengering atau dengan lembut mengeringkan lensa dengan tisu lembut sebelum mengenakannya kembali. Sekarang lensa kacamatan tidak seharusnya berkabut saat masker wajah dikenakan.
Seberapa sederhana itu? Tapi kedengarannya ilmiah. Seperti yang dijelaskan oleh penulis studi Sheraz Shafi Malik dan Shahbaz Shafi Malik, mengenakan masker wajah mengarahkan kehangatan, napas yang dihembuskan ke atas (bukan ke luar, seperti biasa) di mana kacamata Anda berada. Uap air hangat yang terkondensasi pada permukaan yang lebih dingin dari lensa menyebabkan mereka membentuk tetesan air kecil dan berkabut. Tetesan terbentuk karena tegangan permukaan yang melekat antara molekul air.
Maka, peran air sabun adalah meninggalkan film surfaktan yang tidak terdeteksi yang mengurangi tegangan permukaan tersebut dan memungkinkan molekul-molekul air ini menyebar secara merata ke lapisan transparan. Para penulis juga mencatat trik sederhana ini, atau "efek surfaktan," dapat digunakan dalam upaya sehari-hari untuk mencegah permukaan kaca berkabut.