Adik Amal Clooney Bikin Masker Mewah untuk Donasi Corona di Asia

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Rabu, 18 Maret 2020 08:02 WIB

Adik Amal Clooney, Tala Alamuddin merancang masker wajah dengan sentuhan fashion dari lini fashion-nya Tala by Tala Alamuddin. Instagram/totallytala

TEMPO.CO, Jakarta - Adik Amal Clooney, Tala Alamuddin meluncurkan produk masker wajah dengan gaya yang lebih modis. Wanita berusia 47 tahun ini menjual serangkaian produk masker yang diberi nama "Le Masques" dengan motif yang menyenangkan dari merek fashion-nya, Totally Tala.

Satu masker diberi harga USD 33 atau sekitar Rp 498 ribu dan tersedia dalam tiga motif, leopard, camo dan denim. Dirancang untuk menawarkan kenyamanan dengan sentuhan fashion, masker ini tentu lebih menarik daripada masker membosankan yang mungkin Anda lihat di apotik atau supermarket.

Tapi tunggu, itu belum semuanya! Adik ipar George Clooney ini juga menjual kantong mini bernama "The Sanity Stasher" seharga USD 55 atau sekitar Rp 831 ribu untuk menyimpan hand sanitizer saat bepergian. Wadah yang praktis sepenuhnya itu dapat dipersonalisasi, sehingga Anda dapat mencocokkannya dengan masker wajah macan tutul atau membeli desain kulit emas jika Anda mau.

Dalam sebuah unggahan di Instagram pada hari Rabu, 11 Maret, perancang Inggris itu mengungkapkan bahwa hasil penjualan Le Masque akan disumbangkan ke @sgredcross [Palang Merah Singapura], untuk mendukung mereka yang terkena dampak langsung oleh virus corona.

Namun netizen memberikan komentar negatif terhadap produk itu. Seorang pengguna Twitter menulis, “Jujur, bagaimana kalian bisa mendukung ini? Masker itu tidak memiliki manfaat medis. Dia mengeksploitasi virus corona. Memalukan!!"

Advertising
Advertising

Menanggapi kritik tersebut, Tata Alamuddin berbicara kepada Hello! Magazine. “Kami menciptakan Le Masque sebagai respons untuk membantu selama masa yang menakutkan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Masker adalah bahan pokok di rumah tangga Asia, dan digunakan secara teratur untuk pilek, polusi, dan pemulihan kosmetik,” ujarnya dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Senin, 16 Maret 2020, seperti dilansir dari laman US Magazine.

Dia melanjutkan bahwa maskernya itu memang tidak memiliki sertifikat N95. “Dan harus dianggap sebagai penghalang fisik untuk bersin dan pilek dengan sentuhan fashion, tetapi tidak bersertifikat medis,” ujarnya.

Seorang pengguna Instagram membela merek tersebut di Instagram, dengan menulis, “Jelas bahwa ini bukan masker penghenti Corona tetapi mereka menyumbangkan SEMUA keuntungan untuk tujuan yang layak. Saya pergi ke depan dan membeli satu untuk saya sendiri dan kemudian menyumbang langsung ke Palang Merah Singapura. Luangkan waktu ini untuk berbuat baik secara online dan tetap positif dalam komentar kami. "

Tata Alamuddin mencatat bahwa maskernya dimaksudkan untuk memberi kembali dan mudah-mudahan membuat perbedaan dalam kehidupan mereka yang telah terkena dampak wabah virus corona. "Bagian dari misi merek TALA adalah membuat perbedaan di mana pun kami bisa untuk membantu mereka yang membutuhkan, melalui fashion," katanya.

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

50 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

51 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

56 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

57 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus COVID-19 di AS Meningkat, Rumah Sakit Kembali Wajibkan Penggunaan Masker

4 Januari 2024

Kasus COVID-19 di AS Meningkat, Rumah Sakit Kembali Wajibkan Penggunaan Masker

Rumah sakit di setidaknya empat negara bagian Amerika Serikat menerapkan kembali kewajiban penggunaan masker di tengah meningkatnya kasus COVID-19

Baca Selengkapnya

Heru Budi Imbau Warga Jakarta Pakai Masker saat Liburan, Antisipasi Kenaikan Covid-19

24 Desember 2023

Heru Budi Imbau Warga Jakarta Pakai Masker saat Liburan, Antisipasi Kenaikan Covid-19

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi bertepatan libur natal dan tahun baru

Baca Selengkapnya

Angka Covid-19 Disebut Naik, Begini Suasana Liburan di Singapura

22 Desember 2023

Angka Covid-19 Disebut Naik, Begini Suasana Liburan di Singapura

Salah seorang warga Singapura yang tidak mau namanya disebutkan mengatakan, Covid-19 memang sedang naik di Singapura, tetapi sudah dianggap biasa.

Baca Selengkapnya

Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Naik, PT KAI Belum Wajibkan Penumpang Kereta Api Pakai Masker

21 Desember 2023

Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Naik, PT KAI Belum Wajibkan Penumpang Kereta Api Pakai Masker

PT KAI belum mewajibkan para pelanggan kereta api mengenakan masker meskipun saat ini kasus positif Covid-19 di Jakarta tengah menanjak.

Baca Selengkapnya