TEMPO.CO, Jakarta - Beredarnya informasi pencegahan virus corona dengan menggunakan masker membuat banyak orang waspada. Termasuk para orang tua yang memiliki anak bayi atau balita. Efeknya banyak orang berbondong-bondong mencari bahkan menimbun masker agar tidak kehabisan. Pada umumnya mereka mencari masker bedah yang sering digunakan orang-orang dalam keseharian.
Dokter Spesialis Anak Agnes Tri Harjaningrum mengatakan pada prinsipnya pemakaian masker sama seperti orang dewasa. Penggunaan masker bedah tidak disarankan baik bagi orang dewasa maupun anak yang dalam kondisi sehat. "Alasannya karena masker bedah ini tetap tidak bisa melindungi secara sempurna dari partikel kecil seperti virus yang masuk. WHO juga sudah mention jika pakai masker kurang efektif jika kita dalam kondisi sehat," ujar Agnes saat dihubungi Tempo.co, Selasa, 3 Maret 2020.
Agnes kembali menyarankan agar memakai masker seperlunya saja, sebab memakai masker seolah-olah merasa aman. "Padahal ada pencegahan yang lebih efektif seperti mencuci tangan tapi dilupakan," ucapnya.
Menurut Agnes pemakaian masker bedah yang tepat hanya untuk orang yang sakit. Selain itu jika berada di daerah pandemi disarankan pakai masker, termasuk orang yang imunitasnya lemah dan menunggu orang sakit atau sedang berada di rumah sakit.
Masker terdiri dari jenis, pertama masker bedah dan yang kedua masker N95. Masker jenis N95 tidak diproduksi untuk usia anak, hanya dewasa. Sedangkan masker bedah bisa disesuaikan dengan anak karena ada talinya.
Agnes menambahkan sampai saat ini masker N95 bisa mencegah infeksi sampai 95 persen namun belum ada penggunaan standar masker N95 khususnya untuk anak. Jika dipakai pada anak justru berisiko sesak napas karena kekurangan oksigen. Melalui kanal video YouTube-nya Meet Dokter Agnes, dia juga mengimbau agar memakai masker sesuai fungsinya.
Berikut ini langkah pemakaian masker bedah yang bisa juga dipraktikkan untuk anak
1. Cuci tangan pakai air mengalir dan sabun atau pembersih tangan berbahan dasar alkohol
2. Saat memasang masker, pastikan masker menutup bagian hidung dan mulut. Pastikan menekan kawat di bagian hidung agar menutup bagian wajah, tidak ada celah
3. Selama pakai masker, cegah untuk menyentuh bagian luar masker
4. Ketika hendak membuang masker jangan sentuh bagian luar
5. Setelah buang masker, jangan lupa kembali cuci tangan sesuai prosedur
6. Segera ganti masker dengan yang baru jika sudah terasa lembab atau basah
7. Jangan memakai ulang masker jika yang hanya diperbolehkan sekali pakai
8. Masker berbahan kain dan wool tidak direkomendasikan karena tidak bisa mencegah penularan infeksi
"Lagi-lagi kuncinya ialah pakai masker sesuai indikasinya dan jangan lupakan cara pencegahan dengan informasi etika batuk, sering cuci tangan, dan untuk anak melengkapi imunisasi," imbau Agnes.