Mitos Ciuman Bikin Hamil, Faktanya 5 Penyakit Ini Bisa Menular Lewat Ciuman

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 25 Februari 2020 16:00 WIB

Ilustrasi pasangan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa dari Anda mungkin pernah mendengar mitos yang mengatakan bahwa ciuman bisa menyebabkan kehamilan. Pertanyaan mengenai apakah ciuman bisa hamil banyak sekali dilontarkan oleh para remaja. Faktanya, hamil akibat berciuman tentu merupakan sesuatu yang mustahil. Pasalnya, kehamilan terjadi ketika sperma pria berhasil bertemu dan membuahi sel telur wanita.

Hal tersebut dapat terjadi setelah Anda melakukan hubungan seksual yang melibatkan ejakulasi penis di dalam vagina. Bahkan, tanpa aktivitas penetrasi penis ke vagina, kehamilan pun dapat terjadi asalkan sperma pria bertemu dan membuahi sel telur.

Saat melakukan hubungan intim, penis akan mengeluarkan air mani (proses ini dikenal dengan istilah ejakulasi) menuju ke vagina. Air mani pria mengandung jutaan sel sperma. Sekali dikeluarkan, air mani akan mengandung lebih dari 300 juta sel sperma.

Setelah sperma memasuki tubuh wanita melalui vagina, sperma akan bergerak melalui leher rahim ke tuba falopi, mencari sel telur wanita yang sudah siap dibuahi. Sel telur dapat dibuahi oleh sperma yang terdapat dalam air mani atau cairan praejakulasi. Di situlah terjadi awal mulai kehamilan. Aktivitas seksual lain yang tidak melibatkan sperma dan sel telur dalam vagina tentunya tidak bisa bikin hamil, termasuk berciuman atau berpelukan.

Saat berciuman (mulut dengan mulut), yang bersentuhan adalah air liur atau saliva. Air liur tentunya tidak mengandung sperma atau sel telur sehingga tidak mungkin terjadi pembuahan melalui ciuman baik ke pipi, mulut, dahi, ataupun tangan. Demikian halnya dengan berpelukan. Saat berpelukan, yang bersentuhan adalah kulit Anda dan kulit pasangan. Hal tersebut tentu tidak dapat menyebabkan terjadinya sebuah kehamilan.

Advertising
Advertising

Apakah ciuman bisa hamil, jawabannya adalah hanya sebuah mitos. Akan tetapi, jika selain ciuman Anda melakukan aktivitas lain yang melibatkan sperma dan sel telur dan vagina, maka kemungkinan hamil akan tetap ada. Misalnya, saat Anda dan pasangan berciuman, lalu pasangan mengalami ejakulasi (mengeluarkan sperma) atau ereksi di dekat vagina. Akibatnya, kemungkinan sperma masuk ke dalam vagina pun tetap ada.

Risiko hamil dengan kondisi di atas memang sangat rendah karena sperma sebenarnya cenderung lebih cepat mati apabila terlalu lama berada di luar tubuh. Kendati demikian, kemungkinan tersebut masih ada, jadi sebaiknya Anda dan pasangan perlu berhati-hati. Tak hanya itu, setelah ciuman biasanya kemungkinan untuk melakukan hubungan lebih intim bisa semakin tinggi. Ini karena ciuman bisa membuat Anda dan pasangan merasa lebih bergairah.

Meski begitu, bukan berarti ciuman bebas risiko sama sekali. Meski ada berbagai manfaat ciuman, berciuman juga tetap memiliki risiko bagi kesehatan Anda.

Berikut adalah ragam penyakit yang bisa ditularkan melalui ciuman

1. Pilek
Salah satu penyakit yang bisa ditularkan melalui ciuman adalah pilek. Ada berbagai macam virus yang dapat menyebabkan pilek. Virus tersebut dapat ditularkan dengan mudah melalui udara dan air liur yang berasal dari hidung dan tenggorokan orang yang terinfeksi lewat ciuman.

2. Kutil
Kutil yang terletak di mulut ternyata juga bisa menyebar melalui ciuman, terutama bila di area mulut terdapat luka.

3. Demam glandular
Demam glandular dikenal pula sebagai penyakit ciuman. Demam glandular adalah istilah umum untuk jenis infeksi virus yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr dan menyebar melalui air liur orang yang terinfeksi.

4. Hepatitis B
Hepatitis B juga menjadi penyakit yang dapat ditularkan melalui ciuman. Walaupun sebenarnya berisiko lebih besar menular apabila melalui kontak darah. Penularan dapat terjadi apabila darah dan air liur yang berasal dari orang yang terinfeksi bersentuhan langsung dengan luka dalam mulut atau selaput lendir (membran mukosa) Anda. Seseorang dapat terinfeksi penyakit ini apabila orang yang terinfeksi memiliki luka terbuka di dalam atau di area mulut.

5. Herpes
Berikutnya, penyakit yang dapat ditularkan melalui ciuman adalah herpes. Virus herpes simpleks dapat menyebar melalui kontak langsung saat Anda dan pasangan berciuman. Herpes paling mudah menyebar ke orang lain ketika lepuhan terbentuk atau pecah. Pada saat itulah, virus ‘dilepaskan’ dari lepuhan, bahkan saat orang yang terinfeksi sudah sembuh.

SEHATQ

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

12 jam lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

1 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

4 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

11 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

12 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

21 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

24 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

24 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

25 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

26 hari lalu

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya