Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memahami Proses Kehamilan dari Hubungan Seks Hingga Pembuahan

image-gnews
Ilustrasi hamil (pixabay.com)
Ilustrasi hamil (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kehamilan adalah bagian dari sebuah proses yang agung untuk menciptakan keturunan bagi kelangsungan suatu generasi. Tidaklah mudah, bila kita membayangkan bagaimana satu pasangan mendapatkan kehamilan yang diidam-idamkan.

Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan Budi Wiweko mengatakan syarat terjadinya pembuahan alami adalah adanya sperma, sel telur, dan rahim yang sehat serta saluran telur yang terbuka sehingga memungkinkan bagi sel telur dan sperma untuk bertemu.

"Di awal perjalanan sperma untuk membuahi sel telur melalui vagina dan mulut rahim harus difasilitasi lendir mulut rahim yang baik. Seleksi pertama yang terjadi di mulut rahim memungkinkan hanya sperma terbaik yang lolos melalui rintangan awal ini," ucapnya saat dihubungi Tempo.co, Minggu 23 Februari 2020.

Tidak cukup berbekal sperma yang baik, organ reproduksi perempuan pun harus sehat. Dengan orkestra siklus haid yang sempurna, Tuhan Yang Maha Kuasa menyiapkan sel telur matang untuk dilepaskan dari indung telur sekaligus menyiapkan saluran reproduksi yang dibutuhkan melalui produksi hormon estrogen sel telur.

"Kita dapat menyaksikan betapa indahnya orkestra ini melalui terjadinya haid yang teratur setiap bulan. Produksi sel telur matang akan menyiapkan dinding rahim bagi menempelnya sebuah embrio hasil pembuahan. Terjadinya haid sesungguhnya menjelaskan proses lepasnya lapisan dalam rahim pada kondisi tidak adanya pembuahan," ucap Guru Besar Departemen Obstetri Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Selain itu lendir mulut rahim yang biasa dikeluarkan seorang perempuan ketika masa subur tiba, kaya estrogen akan bertindak layaknya petugas resepsionis yang ramah bagi sperma yang sedang berusaha mencari sel telur. Untuk menembus barikade yang luar biasa ini, dibutuhkan sperma terbaik dengan bentuk, kecepatan dan energi yang kuat dalam jumlah yang cukup untuk sama-sama berupaya mendekati sel telur yang telah menanti di dalam saluran telur.

Demi mendapatkan kekuatan dan kecepatan, sperma mengalami proses aktivasi paling tidak sebanyak 2 kali, yaitu di mulut rahim dan di sekitar sel telur agar mampu menembus barikade luar biasa. Saat pembuahan alami terjadi, puluhan juta sperma dilepaskan di liang vagina. Adanya seleksi alam yang sangat ketat menyebabkan hanya puluhan atau ratusan ribu sperma saja yang mampu mencapai saluran telur untuk kemudian satu buah sperma saja yang sanggup membuahi satu buah sel telur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sel telur secara anatomi juga dikelilingi sel pelindung yang kita kenal dengan "kumulus" dan zona pelusida sebagai proteksi terhadap kualitas sel telur dan embrio sebelum terjadinya penempelan di dinding rahim.

Segera setelah terjadinya pembuahan, dinding sel telur atau zona pelusida akan menebal dan tidak memungkinkan bagi sperma yang lain untuk ikut membuahi sel telur yang sama. Satu sel telur hanya mungkin dibuahi oleh satu sperma untuk terjadinya embrio yang sempurna secara genetik sehingga mampu menempel dinding rahim dan terjadilah kehamilan.

Dari semua pasangan yang melakukan hubungan seksual teratur tidak semuanya berhasil mendapatkan kehamilan, 75 persen kehamilan terjadi dalam waktu 6 bulan pasca perkawinan. Dalam kurun waktu 12 bulan pasca perkawinan, 85 persen pasangan berhasil mendapatkan kehamilan. Lima belas persen pasangan tidak beruntung untuk mendapatkan kehamilan yang kita kenal dengan infertilitas atau gangguan kesuburan.

Data yang ada sejauh ini membuktikan bahwa sperma sanggup bertahan dalam saluran reproduksi selama 3 hari oleh karena itu kita menganjurkan hubungan seksual yang teratur setiap 2 sampai 3 hari sekali (di luar waktu haid) agar kemungkinan kehamilan semakin besar.

Apa yang terjadi bila sperma dilepaskan di luar tubuh ? Hanya dalam hitungan menit sperma akan mati dan tidak memiliki kekuatan untuk bergerak dan harus diingat bahwa sperma membutuhkan faktor pertolongan yang sangat banyak untuk mampu mencapai sel telur. "Jadi hanya sperma terbaik, sel telur yang sehat didukung lingkungan yang baik alias organ reproduksi yang sehat dapat menyebabkan sebuah kehamilan," pungkas Budi.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

11 jam lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?


Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

1 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil minum cukup air. (dok. Aqua)
Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.


Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

4 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

11 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

12 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

18 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

21 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

23 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

24 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

25 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur