Khasiat Lada Hitam Rajanya Rempah Lawan Kanker dan Radikal Bebas

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Sabtu, 28 Desember 2019 10:05 WIB

Ilustrasi bumbu lada hitam. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Lada hitam biasanya ditambahkan dalam masakan untuk menciptakan sensasi pedas dan lezat. Lada hitam berasal dari tanaman lada yang disebut Piper nigrum. Tak hanya membuat rasa dan warna masakan lebih menarik, ternyata lada hitam juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.

Lada hitam ini juga merupakan salah satu rempah yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Bahkan dinobatkan sebagai “King of Spice” alias rajanya rempah-rempah serta digunakan sebagai obat herbal selama ribuan tahun di kawasan India karena memiliki senyawa tanaman yang kuat.

Beberapa nutrisi yang terkandung dalam 100 gram lada hitam, yaitu 251 kalori, 10,39 gram protein; 12,46 gram air; 3,26 gram lemak; 63,95 gram karbohidrat; 25,3 gram serat; 0,64 gram gula; 443 miligram kalsium, 9,71 miligram zat besi, 171 miligram magnesium, 158 miligram fosfor, 1329 miligram potassium, 20 miligram sodium'; 1,19 miligram zinc; 0,11 miligram tiamin; 0,18 miligram riboflavin, 0,29 miligram vitamin B-6.

Selain itu, lada hitam juga mengandung nutrisi lain, seperti piperine (senyawa tanaman), folat, vitamin A, E, dan K. Berkat padatnya kandungan nutrisi di dalam rempah ini, maka tidak mengherankan jika lada hitam digunakan sebagai obat-obatan herbal.

Berbagai nutrisi yang dikandung lada hitam memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Adapun manfaat lada hitam untuk kesehatan yang bisa Anda dapatkan, di antaranya:

Advertising
Advertising

1. Membantu melawan radikal bebas
Lada hitam kaya akan senyawa tanaman yang disebut piperine. Senyawa tanaman tersebut memiliki sifat antioksidan yang kuat. Studi menunjukkan bahwa diet tinggi antioksidan dapat membantu mencegah dan menunda efek kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas.

Kerusakan akibat radikal bebas dapat menyebabkan peradangan, penuaan dini, penyakit jantung, dan kanker. Sebuah penelitian yang mengamati uji tabung dan studi terhadap tikus mengungkap bahwa lada hitam mampu mengurangi kerusakan akibat radikal bebas.

2. Meningkatkan kesehatan pencernaan
Penelitian menunjukkan bahwa lada hitam dapat meningkatkan bakteri baik dalam usus sehingga kesehatan pencernaan pun terjaga. Tak hanya itu, mengonsumsi lada hitam juga dipercaya dapat merangsang pelepasan enzim di pankreas dan usus sehingga bisa mencerna lemak dan karbohidrat dengan baik.

Sebuah penelitian lain pada hewan juga menunjukkan bahwa lada hitam dapat mencegah diare dengan menghambat kejang otot pada saluran pencernaan, dan memperlambat pencernaan makanan. Akan tetapi, masih dibutuhkan penelitian lebih jauh, terutama pada manusia, untuk memastikan manfaat ini.

3. Mengurangi peradangan
Peradangan kronis pada tubuh dapat menyebabkan radang sendi, penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Namun, banyak penelitian laboratorium menunjukkan bahwa piperine yang terkandung dalam lada hitam secara efektif dapat melawan peradangan.

Dalam penelitian pada tikus dengan kasus artritis, pengobatan dengan piperine menunjukkan hasil pembengkakan sendi yang lebih sedikit. Sayangnya, efek anti inflamasi ini belum diteliti secara lebih lanjut pada manusia.

4. Meningkatkan kesehatan otak
Dalam penelitian pada hewan, piperine telah terbukti meningkatkan kesehatan otak. Sebuah studi yang melibatkan tikus dengan penyakit Alzheimer menemukan bahwa piperine dapat meningkatkan daya ingat. Namun, masih dibutuhkan studi lebih lanjut pada manusia untuk membuktikan manfaat ini.

5. Berpotensi melawan kanker
Para peneliti melakukan hipotesis bahwa piperine dalam lada hitam memiliki sifat melawan kanker. Menurut berdasarkan sebuah studi tabung, piperine dapat memperlambat sel kanker payudara, usus besar, prostat, dan menginduksi kematian sel kanker. Sayangnya, belum ada uji coba yang dilakukan pada manusia.

6. Meningkatkan penyerapan nutrisi
Lada hitam dapat meningkatkan penyerapan nutrisi tertentu, seperti kalsium, selenium, dan beberapa senyawa tanaman yang bermanfaat. Penelitian juga menunjukkan bahwa lada hitam juga dapat meningkatkan penyerapan beta karoten yang ditemukan dalam sayur dan buah. Beta karoten berfungsi sebagai antioksidan kuat yang dapat melawan kerusakan sel tubuh.

7. Mengobati pilek dan batuk
Dalam pengobatan tradisional India kuno, lada hitam digunakan untuk mengobati pilek dan batuk. Tak hanya itu, rempah ini juga dapat membantu meringankan hidung tersumbat dan sinusitis. Sifat ekspektoran yang dimilikinya dapat membantu memecah lendir dan endapan dahak pada saluran pernapasan.

Lada hitam dianggap aman bila dikonsumsi dalam jumlah yang umum pada masakan. Suplemen yang mengandung 5-20 miligram piperine per dosis juga umumnya dianggap aman. Akan tetapi, mengonsumsi lada hitam dalam jumlah yang besar atau mengonsumsi suplemen yang mengandung piperine dalam dosis tinggi, dapat menyebabkan sensasi terbakar di tenggorokan atau perut.

Selain itu, lada hitam juga dikhawatirkan akan berinteraksi dengan obat-obatan yang Anda konsumsi. Oleh sebab itu, sebelum mengonsumsinya, akan lebih baik jika Anda berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter mengenai interaksi obat.

SEHATQ

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

18 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

10 hari lalu

Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

Tasya Kamila punya kiat sendiri untuk mengatasi batuk pilek pada anak-anaknya di rumah yang dapat ditiru oleh orang tua lainnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

11 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

16 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya