Waktu Ideal dan 9 Tips Aman Menjemur Bayi Baru Lahir

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Jumat, 18 Oktober 2019 10:00 WIB

Ilustrasi bayi yang sedang dijemur. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Waktu terbaik untuk menjemur bayi adalah saat pagi hari pukul 7-9 pagi. Lewat dari waktu itu, sinar matahari akan terlalu kuat dan justru berisiko menimbulkan iritasi pada kulit bayi. Selain itu, pastikan amta dan kepala bayi terlindungi dari sinar matahari langsung.

Biasanya menjemur bayi dianggap sebagai solusi untuk mengatasi masalah bayi kuning karena tingginya level bilirubin. Tapi jika kadar bilirubin cukup tinggi atau meningkat dengan cepat, perlu ada penanganan lain seperti fototerapi untuk membantu bayi menurunkan level bilirubin dalam tubuhnya.

Selain untuk mengatasi bayi kuning, menjemur bayi merupakan sarana untuk mendapatkan sumber vitamin D dari sinar matahari. Vitamin D merupakan vitamin yang sangat penting dalam pertumbuhan tulang dan gigi. Tak hanya itu, cukupnya vitamin D dari sinar matahari – dan juga makanan tentu saja – membantu optimalisasi sistem kekebalan tubuh.

Sinar matahari juga dapat meningkatkan level serotonin pada bayi Anda. Hormon serotonin juga disebut dengan happy hormone yang membuat bayi lebih tenang dan tidur nyenyak. Vitamin D juga berperan dalam menjaga kesehatan sistem saraf. Sinar matahari yang kaya akan vitamin D juga membantu tubuh menjaga kadar insulin. Hal ini penting untuk pertumbuhan bayi hingga beberapa tahun ke depan. Setelah mengetahui manfaat menjemur bayi, berikut ini tips aman yang perlu diperhatikan.

Tips aman menjemur bayi

1. Pilih waktu yang tepat
Seperti yang disinggung di atas, waktu yang tepat untuk menjemur bayi adalah pukul 7-9 pagi. Ini adalah saat sinar matahari masih cukup “ramah” bagi kulit bayi. Lebih siang dari itu, jangan coba-coba menjemur bayi karena sinar matahari justru menjadi berbahaya.

Advertising
Advertising

2. Durasi menjemur
Tak perlu berlama-lama, menjemur bayi hanya perlu dilakukan selama 15 menit saja. Pastikan juga dalam waktu 15 menit itu, area kulit yang terpapar sudah merata.

3. Hindari melihat matahari langsung
Orang dewasa saja diimbau tidak melihat matahari dengan mata telanjang, apalagi anak bayi. Lindungi area mata dan kepala mereka dengan kacamata, kain, atau topi lembut. Pastikan juga mata bayi tidak menghadap langsung ke matahari. Mata bayi berusia di bawah 6 bulan belum bisa menyaring sinar UV secara langsung. Artinya, sinar UV bisa tepat mengenai retina bahkan menyebabkan kerusakan.

4. Cari lokasi yang tepat
Mencari lokasi untuk menjemur bayi juga gampang-gampang susah. Anda bisa menjemurnya di depan rumah jika memang arah sinar mataharinya tepat. Namun jika di depan rumah dirasa terlalu berpolusi, Anda bisa juga mencari lokasi di dalam rumah yang terkena cahaya matahari.

5. Gunakan pelindung dari serangga
Saat dijemur, bayi tidak mengenakan baju. Biasanya, hanya topi dan popok saja. Namun ingat, gunakan pelindung dari serangga untuk menghindari gigitan serangga. Anda bisa menempelkan stiker pengusir serangga di bagian topi atau di baju Anda.

6. Menjemur bayi prematur
Khusus bagi bayi prematur, sebaiknya jangan membiarkan mereka terpapar sinar matahari secara langsung pada minggu-minggu pertama kelahirannya. Bayi prematur membutuhkan temperatur tubuh yang stabil karena belum mampu menyesuaikan dengan sendirinya.

7. Beri pijatan lembut
Anda bisa juga memanfaatkan waktu 15 menit menjemur bayi untuk memberi pijatan lembut ke bagian-bagian tubuh tertentu. Gunakan baby oil yang terbukti aman dan aplikasikan secara perlahan. Cara ini akan membuat bayi merasa lebih nyaman.

8. Bangun koneksi dengan bayi
Bayi baru lahir belum bisa melihat dengan jelas. Meski demikian, mereka bisa mendengar suara dari orang-orang di sekitarnya. Anda bisa mengajak mereka berbicara sembari membangun koneksi tentang hal apapun.

9. Periksa reaksi kulit
Terakhir dan tak kalah penting, periksa bagaimana reaksi kulit buah hati Anda setiap kali usai berjemur. Jika tidak ada reaksi apapun, maka menjemur bayi bisa menjadi agenda pagi hari Anda. Namun apabila muncul ruam atau kulit seperti terbakar, sebaiknya cari tahu pemicunya dengan berkonsultasi pada dokter.

SEHATQ

Berita terkait

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

4 hari lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

4 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

5 hari lalu

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

Berikut saran pakar kesehatan agar tidak mengalami serangan panas dan dehidrasi selama menjalani ibadah haji.

Baca Selengkapnya

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

5 hari lalu

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

Paparan berlebihan terhadap sinar matahari dapat meningkatkan risiko munculnya hiperpigmentasi atau flek hitam pada kulit.

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

6 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

6 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

7 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

8 hari lalu

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

Vitamin D memiliki peran dalam menjaga pertumbuhan otot dan tulang yang optimal dengan absorbsi kalsium di saluran cerna.

Baca Selengkapnya

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

11 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya