Penyebab dan Cara Mencegah Air Ketuban Kering pada Ibu Hamil

Selasa, 18 Juni 2019 13:07 WIB

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Aura Kasih melahirkan anak pertamanya dua minggu sebelum jadwal kelahiran. Ia melahirkan pada Minggu, 16 Juni 2019. Proses persalinannya dimajukan karena air ketuban Aura Kasih kering.

Baca juga: Cerita Aura Kasih Melahirkan Lebih Cepat 2 Minggu dari HPL

Hal serupa juga dialami oleh aktris dan desainer Asri Welas. Ia melahirkan anak ketiganya lebih cepat, karena air ketubannya berkurang hampir 50 persen. Hal ini lantaran, Asri sempat mengalami diare sebelumnya.

Air ketuban yang berkurang atau oligohidramnion ini adalah kondisi di mana cairan ketuban lebih rendah dari rata-rata yang dianjurkan atau rata-rata normal pada usia kehamilan tertentu. Selama masa kehamilan, cairan ketuban sebagai bantal yang melindungi bayi dari cedera dan memungkinkan ruang untuk pertumbuhan, pergerakan dan perkembangan. Cairan ketuban juga menjaga tali pusar agar tidak tertekan di antara bayi dan dinding rahim.

Cairan ketuban yang rendah dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, seperti dilansir dari laman Mayo Clinic. Mulai dari air ketuban yang pecah, plasenta mengelupas dari dinding dalam rahim sebelum melahirkan, kondisi kesehatan tertentu pada ibu, penggunaan obat-obatan tertentu, ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi kronis, bayi memiliki pertumbuhan terbatas atau kelainan genetik.

Advertising
Advertising

Jika mengalami kondisi air ketuban kering, tindakan selanjutnya tergantung pada usia kehamilan, kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, penyebab kekeringan, dan juga betapa parah kondisi sekarang. Bila kondisi ini terjadi saat sudah memiliki usia kehamilan 36-37 minggu, tindakan selanjutnya yang dianjurkan adalah untuk melahirkan bayi. Namun, jika usia kehamilan masih di bawah 36 minggu, sebaiknya melakukan pemantauan terlebih dahulu, dan ibu hamil dianjurkan untuk minum lebih banyak cairan.

Baca juga: Dokter Jelaskan Pentingnya Kecukupan Asupan Air buat Ibu Hamil

Kondisi oligohidramnion ini adalah kondisi serius. Melansir laman ShareCare, Honor Society of Nursing di Amerika Serikat menjelaskan cara mencegah kondisi ini. Walaupun ada beberapa kondisi yang tidak bisa dicegah, seperti kondisi kesehatan keturunan, ada juga beberapa pencegahan yang bisa dilakukan saat sedang hamil.

Ibu hamil bisa mengurangi risiko oligohidramnion dan memastikan cairan ketuban terus seimbang dengan banyak minum air saat hamil. Hindari rokok selama masa kehamilan, dan juga perhatikan makanan yang dikonsumsi. Makan makanan sehat saat hamil sangat membantu untuk menghindari berbagai macam komplikasi. Jangan lupa untuk sering-sering monitor perkembangan kehamilan saat konsultasi dengan dokter.

Berita terkait

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

6 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

7 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

16 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

18 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

19 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

20 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

21 hari lalu

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

22 hari lalu

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Bahaya Ibu Hamil Menahan Kencing saat Mudik Lebaran

23 hari lalu

Bahaya Ibu Hamil Menahan Kencing saat Mudik Lebaran

Sering menahan buang air kecil selama perjalanan mudik Lebaran dapat berisiko buruk pada kesehatan ibu hamil. Apa saja dampaknya?

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

24 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya