TEMPO.CO, Jakarta - Ibu hamil juga wajib mengonsumsi air putih, setidaknya dua gelas lebih banyak untuk memproduksi air ketuban. Sementara ibu menyusui butuh 3 gelas air putih tambahan per hari.
“Pada ibu hamil, asupan air putih mempengaruhi produksi air ketuban. Air ketuban berasal dari urine bayi. Volume urine bayi cukup kalau ia mendapat nutrisi cukup dari ibunya termasuk air putih," terang Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K) MPH.
Artikel lain:
Amankah Diet Keto saat Hamil?
Hati-hati, Bau Cat Bahaya untuk Ibu Hamil
"Saat produksi air ketuban berkurang, tumbuh kembang janin terhambat. Alat gerak janin bisa mengalami kelainan. Dampak paling fatal, kematian,” tambahnya.
Masalahnya, beredar rumor yang menyebut banyak minum air putih membuat ibu hamil lebih sering kencing. Sering kencing membuat ginjal bekerja lebih keras, akhirnya membuat organ vital ini cepat aus. Budi membantah rumor ini.
Baca juga:
4 Tanda Anda sedang Hamil
Berencana Hamil? Mulailah Menerapkan Gaya Hidup Sehat
“Itu mitos, kecuali ibu hamil punya faktor pemicu seperti fungsi jantung dan ginjalnya jelek duluan. Jadi riwayat kesehatan ibu hamil mesti dicek dulu,” kata Budi.
“Produksi air ketuban mesti dipantau, jangan sampai berlebih. Jika berlebih, bisa jadi ada masalah dengan saluran penceraan janin sehingga air ketuban yang diminum tidak bisa dikeluarkan lagi,” tambahnya.