Risiko Penyakit Jantung Mengintai Wanita yang Sering Keguguran

Reporter

Bisnis.com

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 4 Desember 2018 13:20 WIB

Ilustrasi wanita hamil sakit. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan sebuah studi terbaru, wanita yang mengalami keguguran dan tidak memiliki anak-anak berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan dengan wanita yang hanya memiliki satu atau dua anak, menurut sebuah studi baru. Studi ini juga menemukan bahwa wanita yang memiliki lima atau lebih anak berada pada peningkatan risiko penyakit kardiovaskular di kemudian hari

Baca juga: Mengenali 6 Gejala Keguguran Dini saat Sedang Hamil

Mengutip laman Medindia, hasil studi itu diterbitkan dalam Journal of Women's Health. Selama kehamilan, tubuh seorang ibu mengalami perubahan, seperti penambahan berat badan dan penumpukan lemak perut, kadar kolesterol yang lebih tinggi, peningkatan resistensi insulin, dan perubahan struktur jantung. Meski bersifat sementara, perubahan ini dikenal sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular pada populasi umum.

Penelitian sebelumnya telah mencoba untuk menilai hubungan antara kehamilan dan persalinan di satu sisi dan penyakit kardiovaskular di sisi lain. Namun, karena keterbatasan dalam penelitian ini - termasuk tidak memperhitungkan riwayat menyusui dan mengelompokkan bersama wanita yang tidak pernah hamil dengan mereka yang telah hamil tetapi mengalami keguguran - hasil tidak meyakinkan dan kadang-kadang kontradiktif.

Dalam penelitian baru, tim peneliti di Amerika Serikat dan Inggris menganalisis data dari lebih dari 8.500 wanita kulit putih dan wanita Afrika-Amerika, berusia 45-64 tahun, di Amerika Serikat. Ini termasuk data layanan kesehatan pada penyakit kardiovaskular selama tiga puluh tahun (1987-2016), dan data yang dilaporkan sendiri pada jumlah kehamilan dan kelahiran, dan praktik menyusui.

Advertising
Advertising

Dalam populasi penelitian, 138 wanita dilaporkan pernah mengalami keguguran dan tidak memiliki anak yang lahir hidup. Sebanyak 3.108 wanita memiliki satu atau dua anak yang lahir hidup, 3.126 memiliki 3-4 anak hidup, dan 1.694 memiliki lima atau lebih anak yang lahir hidup. Wanita yang mengalami keguguran dan tidak memiliki anak yang lahir hidup berada pada risiko 64 persen lebih besar mengalami penyakit jantung koroner, dan 46 persen lebih besar risiko gagal jantung dibandingkan dengan wanita dengan satu atau dua anak. Wanita dengan lima atau lebih kelahiran memiliki risiko 38 persen lebih tinggi mengalami serangan jantung yang serius, terlepas dari berapa lama mereka menyusui.

Selanjutnya... Penyebab Kematian Utama
<!--more-->
Kehamilan berulang dapat menghasilkan perubahan jangka panjang di dalam tubuh termasuk kenaikan berat badan, terutama di sekitar pinggang, dan peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Juga, jumlah anak mencakup faktor-faktor lain, termasuk membesarkan anak, usia saat menopause dan kondisi kesehatan. Oleh karena itu, para peneliti mengatakan tidak jelas apakah peningkatan risiko gagal jantung, penyakit jantung koroner, dan serangan jantung mencerminkan dampak langsung dari kehamilan berulang, atau stres yang terkait dengan membesarkan banyak anak, atau keduanya.

Peningkatan risiko penyakit jantung koroner dan gagal jantung ditemukan pada wanita dengan kehamilan sebelumnya, tetapi tidak ada anak yang lahir, mungkin mencerminkan peningkatan risiko yang sebelumnya diidentifikasi setelah riwayat keguguran. Beberapa mekanisme telah diusulkan untuk mendasari hubungan antara keguguran dan penyakit jantung koroner, termasuk gangguan kekebalan tubuh, penyakit kronis dan disfungsi endothelium (sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah).

"Kondisi seperti penyakit jantung dan stroke adalah penyebab utama kematian pada wanita di negara maju, dan penting bagi kita untuk memahami mengapa hal ini terjadi," kata Dr Clare Oliver-Williams, peneliti muda di Homerton College yang bekerja di Departemen Kesehatan Umum dan Perawatan Primer di Universitas Cambridge. "Penelitian kami menunjukkan bahwa ada hubungan antara risiko penyakit kardiovaskular, juga keguguran dan memiliki banyak kelahiran.”

Studi ini tidak dirancang untuk menekankan dan mengkhawatirkan wanita, terutama mereka yang mengalami keguguran. Sebaliknya, dokter Clare Oliver-Williams menenkankan pihaknya ingin memberdayakan wanita dengan pengetahuan yang akan membantu mereka untuk mengurangi risiko tersebut.

"Sebagian besar wanita tahu pada usia 40 tahun berapa banyak anak-anak dan keguguran mereka alami, yang bertahun-tahun sebelumnya terjadi serangan jantung dan stroke. Ini memberikan kesempatan untuk membuat perubahan gaya hidup, seperti olahraga dan diet yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular," tambahnya.

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

7 jam lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

1 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

4 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

11 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

12 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

21 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

23 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

24 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

25 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

26 hari lalu

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya