7 Hal yang Harus Diketahui tentang Jerawat di Area Vagina

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Rabu, 28 November 2018 20:00 WIB

Ilustrasi Miss V

TEMPO.CO, Jakarta - Jika kamu pernah menemukan benjolan di sekitar daerah vagina, otomatis menganggapnya kamu memiliki infeksi menular seksual. Tetapi tidak perlu khawatir atau langsung mengambil kesimpulan. Kadang-kadang, itu mungkin hanya kasus jerawat vulva.

Baca juga: Ketahui 5 Sebab dan Cara Mengatasi Gatal pada Vagina

Sebagai dokter kulit bersertifikat di Amerika Serikat, Tsippora Shainhouse, MD, FAAD, mengatakan secara umum, jerawat berkembang karena kombinasi dari empat faktor. “Produksi sebum berlebih atau minyak, yang biasanya berkaitan dengan hormon, hiperkeratinisasi folikuler, yang merupakan dari keratin di folikel / pori-pori, bakteri pada kulit, dan respon peradangan pada kulit untuk semua hal di atas,” ujarnya kepada Bustle.

Jerawat vulva, yang juga kadang-kadang disebut jerawat vagina, adalah hal yang wajar Faktanya, Dr. Shainhouse mengatakan bahwa sangat umum untuk mengembangkan setidaknya satu atau dua lesi yang pernah ada dalam hidup Anda. "Saya bisa melihat tiga pasien dalam sehari mengalaminya," katanya.

Sama seperti jenis jerawat lainnya, jerawat vulva muncul seperti benjolan merah pada kulit yang terasa gatal, tidak nyaman hingga tidak terasa sakit. Bedanya, jerawat vulva biasanya muncul sebagai folliculitis (folikel rambut yang meradang), abses diskrit, atau kondisi kulit yang lebih serius dan langka yang disebut hidradenitis suppurativa, atau benjolan yang bertahan lama di bawah kulit. Meski tidak perlu dikhawatirkan, ada beberapa hal yang harus diketahui semua wanita tentang jerawat vulva itu.

Advertising
Advertising

#1. Menyebabkan radang
Peradangan diketahui mempengaruhi tubuh dalam beberapa cara berbeda. Meskipun ada banyak penyebab jerawat vulva, radang folikel rambut adalah yang utama. "Kadang-kadang, sel-sel kulit dan keratin menumpuk di folikel, yang menyebabkan tersumbatnya pembukaan," kata Dr. Shainhouse. Ketika ini terjadi, dapat menyebabkan komedo di daerah vulva.

#2. Pilihan pakaian dapat meningkatkan risiko jerawat vulva
Ada jenis kain yang lebih ramah dengan vagina. Misalnya saat menggunakan bahan pakaian dalam nilon dan berkeringat dapat menyebabkan iritasi dan peradangan. “Setelah olahraga dan tetap memakai pakaian saat berkeringat dapat menyebabkan benjolan merah muda, dan ketika dikombinasikan dengan bakteri kulit atau ragi, ini dapat menyebabkan jerawat berwarna merah muda atau nanah di sekitar rambut," katanya. Kamu dapat menggantinya dengan pakaian dalam berbahan katut, dan apstikan mengganti pakaian atau legging setelah berolahraga.

#3. Sabun antibakteri dapat jadi pilihan
Vagina dapat membersihkan dengan sendirinya dan rentan iritasi jika menggunakan sabun atau cairan yang harum. Namun untuk membantu mengatasi jerawat, Dr. Shainhouse mengatakan kamu dapat mempertimbangkan menggunakan sabun anti bakteri atau benzoil peroksida. Tapi pastikan untuk tetap menggunakannya pada vulva dan area luar, tidak di dalam vagina itu sendiri.

#4. Jerawat vulva juga bisa menjadi abses
Menurut Dr. Shainhouse abses area yang bengkak di dalam jaringan tubuh yang berisi nanah yang berkembang di dasar folikel. Biasanya terasa sakit dan benar-benar tidak boleh melakukan apa pun untuk memerasnya kecuali kulit yang terlalu melar cukup tipis hingga pecah. Seperti folikulitis, ini dapat disebabkan karena gesekan pakaian dalam atau bantalan, atau menarik rambut dari perawatan. Ia bahkan bisa terjadi sebagai infeksi bakteri sekunder.

Selanjutnya, jerawat jadi abses tidak dapat dicegah
<!--more-->
#5. Tidak dapat dicegah
Jika jerawat vulva menunjukkan dirinya sebagai abses, mereka biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Sayangnya, Dr. Shainhouse mengatakan kamu tidak dapat benar-benar mencegahnya. Kabar baiknya adalah, ada cara untuk meredakannya. Misalnya, dengan kompres hangat untuk kenyamanan. Tetapi jika terlalu sakit untuk duduk, berjalan, atau bahkan memakai pakaian dalam, mungkin perlu menemui dokter kulit. "Mereka dapat membedahnya, jika sudah siap atau disuntik dengan steroid ringan untuk mengurangi peradangan," katanya. "Kadang-kadang Anda mungkin memerlukan antibiotik oral selama beberapa hari."

#6. Jika bukan Folliculitis Atau Abses, kemungkinannya adalah
Hidradenitis suppurativa adalah kondisi kulit inflamasi yang kemungkinan besar memiliki komponen genetik atau autoimun, kata Dr. Shainhouse. Gejalanya dapat berkisar dari ringan hingga parah, dan sering muncul sebagai kista yang menyakitkan, berulang dan persisten, atau lesi jerawat yang dipenuhi nanah. Selain daerah vagina, ini juga bisa terjadi di ketiak, bokong, dan payudara.

Tidak seperti bentuk-bentuk jerawat vulva lainnya, ini adalah salah satu yang harus dikelola oleh dokter karena itu hilang dan kembali begitu sering sepanjang hidup. "Ini dapat diatasi dengan pembersihi anti-bakteri yang dijual bebas, resep antibiotik topikal dan oral, serta suntik imunomodulator biologis," katanya. "Kadang-kadang saluran sinus dan kista bisa dibasmi (dipotong terbuka) dan dikeruk habis atau benar-benar dipotong oleh seorang ahli bedah."

#7. Jerawat vulva bukan infeksi menular seksual
jerawat vulva sering disebut herpes atau kutil kelamin. Meskipun mungkin terlihat dan mirip, tapi tidak. Menurut Dr. Shainhouse, orang sering bingung antara jerawat vulva dengan herpes, kutil kelamin, dan moluskum kontagiosum, yang semuanya terlihat seperti lecet dan benjolan non-folikel. Pastikan Anda tidak menyentuh atau memencet jerwat. Jika jerawat vulva menjadi luka terbuka dan kamu melakukan aktivitas seksual, dapat meningkatkan risiko Anda terkena infeksi menular seksual jika tidak berhati-hati.

Jerawat di daerah vagina tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi tentu saja, jika merasa tidak nyaman atau mengalami rasa sakit, segera berkonsultasi dengan dokter.

Berita terkait

5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

21 jam lalu

5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

Menggunakan parfum dengan benar dapat membuat aroma bertahan lebih lama dan lebih merata.

Baca Selengkapnya

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

1 hari lalu

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

Berikut kesalahan-kesalahan saat menggunakan parfum yang dapat mengurangi efektivitas dan bahkan menciptakan kesan negatif.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

1 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

4 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

5 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

6 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

6 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

6 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

6 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya