Anak Suka Pilih Makanan Jangan Dibiarkan, Stunting Ancamannya

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 8 Oktober 2018 08:05 WIB

Ilustrasi anak tidak mau makan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan anggap sepele ketika anak menjadi picky eater atau tukang pilih-pilih makanan. Jika Anda biarkan, tumbuh kembangnya akan terganggu, bahkan, mengidap stunting alias gagal tumbuh.

Baca juga: Anak Susah Makan Makanan Sehat, Lakukan 6 Tips Ini

Picky eater ditandai dengan pertumbuhan tubuh yang terhenti, perubahan perilaku, lesu, kehilangan selera makan, dan kekurangan berat badan. Sayangnya, banyak orang tua menganggap sepele bahkan menjadikan susu sebagai solusi anak susah makan. Padahal, susu hanya pelengkap bukan solusi.

Prof. Dr. dr. rini sekartini Sp.A(K) dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta menjelaskan, susu salah satu makanan untuk anak pada masa bayi. Terutama pada 6 bulan pertama, ASI makanan utama bayi. Setelah 6 bulan, ditambahkan makanan pendamping ASI mengingat kebutuhan gizi anak meningkat. Setelah 1 tahun anak dapat diberikan makanan keluarga berupa nasi lauk pauk, sayur, dan buah plus susu.

"Sebagian besar ibu mungkin anaknya pernah menjadi picky eater. Mereka hanya mau makan makanan tertentu, sering tutup mulut, menolak makanan yang diberikan. Bahkan, sampai menangis. Susu memang kaya gizi, tapi kandungan zat besi di dalamnya biasanya kurang optimal. Dalam 1000 cc susu hanya mengandung 0,5 sampai 2 miligram zat besi. Sedangkan bayi 1 tahun butuh 6 gram. Itulah mengapa sebaiknya orang tua tidak hanya mengandalkan susu," kata Rini.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Sudibyo Supardi dari National Institute of Health Research and Development pernah meneliti anak prasekolah di Jakarta pada 2015. Penelitian itu menunjukkan hasil prevalensi kesulitan makan sebesar 33,6 persen. Adapun 44,5 persen di antaranya menderita malnutrisi ringan sampai sedang sementara 79,2 persen dari subjek penelitian mengalami kesulitan makan lebih dari 3 bulan. Kelompok usia terbanyak yang kesulitan makan, usia 1 sampai 5 tahun yakni mencapai 58 persen.

Fakta lain menyebut di Indonesia pada 2012 terdapat sekitar 53 persen anak di bawah usia 5 tahun menderita gizi buruk akibat kurangnya makanan untuk mencukupi kebutuhan gizi sehari-hari. Ini menyebabkan banyak anak Indonesia mengalami stunting.

"Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak (pertumbuhan tubuh maupun otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu lama. Akibatnya, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan berpikir," jelasnya. Pemantauan status gizi pada 2017 menunjukkan prevalensi balita stunting Indonesia masih tinggi, yakni 29,6 persen di atas batasan yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia alias WHO yakni 20 persen.

AURA

Berita terkait

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

4 jam lalu

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

Pemerintah menurunkan target penyelesaian masalah stunting dari 14 Persen menjadi 17 persen pada 2024.

Baca Selengkapnya

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

1 hari lalu

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

Makanan yang bisa bikin Anda bergidik seperti serangga justru diklaim sehat dan bergizi tinggi. Berikut makanan bergizi yang disarankan ahli diet.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

4 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

5 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

7 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

7 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya