Peneliti: Suplemen Vitamin D Tak Pengaruh pada Kesehatan Tulang

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 5 Oktober 2018 17:31 WIB

Ilustrasi implan tulang. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa suplemen Vitamin D belum tentu bisa meningkatkan kepadatan tulang atau mencegah patah tulang pada orang dewasa. Laporan dalam The Lancet Diabetes & Endocrinology ini menggunakan data dari 81 percobaan secara acak terkontrol dengan total 53.537 peserta.

Para peneliti tidak menemukan manfaat dari suplemen Vitamin D. Salah seorang peneliti, Dr. Alison Avenell dari Universitas Aberdeen di Skotlandia, mengatakan ada sedikit alasan bagi orang dewasa untuk mengonsumsi suplemen vitamin D bagi kesehatan tulang, terutama untuk melindungi dari patah tulang, kecuali orang-orang dari kelompok berisiko tinggi, seperti yang kurang paparan sinar matahari.

"Misalnya, orangtua yang tidak pernah keluar," jelas Avenell.

Artikel lain:
Obesitas Tingkatkan Risiko Tulang Pangkal Paha Anak Terlepas
Vitamin D Bukan Cuma buat Tulang, Simak Manfaat Lainnya
Tak Hanya Dibutuhkan Tulang, Vitamin D Juga Bisa Cegah Diabetes
Jangan Abaikan Penyakit Tulang Belakang, Ada yang Berujung Maut

Suplemen vitamin D telah lama direkomendasikan kepada manula untuk mengobati dan mencegah penyakit osteoporosis (keropos tulang). Avenell dan rekan-rekannya ingin melihat perubahan panduan yang mengarahkan orang menjauh dari suplemen.

Advertising
Advertising

Untuk studi baru, Avenell dan rekan-rekannya menjelajahi literatur medis untuk studi yang meneliti dampak suplemen vitamin D pada kesehatan tulang. Lama waktu penelitian mulai dari empat minggu hingga lima tahun, termasuk wanita di atas usia 65 tahun.

Meskipun sebagian besar uji coba berlangsung satu tahun atau kurang, ada 25 percobaan memiliki tindak lanjut lebih dari satu tahun. Ada delapan uji coba dengan lebih dari 33.000 peserta yang mengikuti orang-orang selama tiga hingga lima tahun.

Avenell mengatakan responden penelitian ini adalah orang dengan kepadatan tulang rendah, satu dengan osteoporosis, enam dengan orang-orang yang sebelumnya patah tulang, termasuk yang terbesar dengan lebih dari 5.000 peserta , 17 lainnya orang tua dari klinik jatuh, panti jompo, atau rumah sakit, di mana peningkatan risiko patah tulang mungkin terjadi.

"Sangat sedikit uji coba pada populasi muda yang sehat,'" jelas Avenell.

Penelitian juga menunjukkan suplemen vitamin D tidak berpengaruh pada jumlah patah tulang dan jatuh, juga tidak meningkatkan kepadatan tulang. Satu masalah besar dalam pembelajaran vitamin adalah adanya konsensus tentang tingkat gizi yang sehat.

Sementara itu, Dr. Ethel Siris, Direktur Pusat Osteoporosis Toni Stabile di New York-Presbyterian Columbia University Irving Medical Center di Amerika Serikat, yang juga profesor kedokteran di Universitas Columbia, menyebut temuan sementara ini bisa saja tepat bagi sebagian orang dengan kapasitas tulang yang menipis.

"Alasan utama wanita yang lebih tua mulai kehilangan massa tulang dan mengalami patah tulang adalah hilangnya estrogen saat menopause," kata Siris.

Faktor penunjang lain menjadi lebih buruk adalah vitamin atau vitamin D. Ada argumen tentang berapa banyak yang dibutuhkan, tetapi jika sudah ada masalah tulang, Anda ingin memastikan cukup kalsium dan vitamin. D.

"Risiko yang terkait dengan vitamin D sangat kecil, sementara kita bukan orang yang mendapatkan vitamin D melalui diet, kita akan menambahkan pil jika diperlukan. Pasien saya tidak bisa memiliki kekurangan vitamin D," tuturnya.

Meskipun begitu, Siris khawatir berita tentang penelitian baru ini akan meyakinkan orang-orang yang memiliki tulang rapuh untuk berhenti mengonsumsi suplemen vitamin D mereka.

"Orang-orang membaca tentang hal-hal ini dan apa yang mereka baca kemarin adalah kebenaran saat ini," tambahnya.

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

4 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

19 hari lalu

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

Pegal pada leher sering mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga penting untuk mendeteksi penyebabnya terlebih dulu dengan memahami cara penanganan.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya