Kebutaan akibat Katarak, 80 Persen Penyebab Bisa Diatasi

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 4 Oktober 2018 18:00 WIB

ilustrasi operasi katarak by istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Katarak adalah penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia, yaitu sebanyak 81 persen. Demikian hasil survei kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) pada 2014 hingga 2016 di 15 provinsi dengan sasaran populasi usia 50 tahun ke atas.

Survei tersebut juga menyebutkan bahwa prevalensi kebutaan mencapai 3 persen atau sekitar 6,4 juta orang. Dari angka tersebut, 1,3 juta di antaranya mengalami kebutaan berat, yaitu tidak dapat melihat atau menghitung jari dalam jarak 3 meter. Sementara itu, 5,1 juta lainnya mengalami gangguan penglihatan sedang dan berat.

Artikel lain:
Tekan Risiko Katarak dengan Rutin Periksa Mata
Hati-hati, Katarak Juga Bisa Menyerang Anak-anak
Hindari Sinar Matahari di Jam Tertentu karena Picu Katarak
Penuaan Dini Bikin Khawatir tapi Bisa Diatasi dengan Mudah

“Dari 1,3 juta yang mengalami kebutaan tersebut, 1 jutanya disebabkan katarak. Kabar gembiranya 80 persen penyebab kebutaan ini masih bisa diobati,” ujar Wakil Ketua Komite Mata Nasional (Komatnas), Aldiana Halim

Selain katarak, kebutaan juga dapat disebabkan oleh kelainan segmen posterior non RD sebanyak 5,8 persen, kekeruhan kornea nontrakoma 2,8 persen, kelainan bola mata atau SSP abnormal 2,7 persen, glaukoma 2,5 persen, dan kelainan refraksi 1,7 persen.

Advertising
Advertising

Adapun prevalensi gangguan penglihatan mata menurut Riskesdas tahun 2013 diperkirakan 0,4 persen penduduk Indonesia mengalami kebutaan atau gangguan penglihatan.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono, M.Kes., mengatakan untuk menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan di Indonesia, pemerintah akan meluncurkan Sistem Informasi Penanggulangan Gangguan Penglihatan Nasional yang disingkat SIGALIH.

"Ini merupakan suatu sistem informasi yang berbasis web/android untuk melaporkan pencatatan dan pelaporan skrining gangguan penglihatan warga negara Indonesia yang melakukan deteksi dini di Posbindu,” ungkapnya.

Sistem ini juga diharapkan akan terhubung dengan rumah sakit sehingga akan dapat diketahui tindak lanjut terhadap pasien yang telah dirujuk.

Kemenkes juga mengimbau seluruh instansi pemerintah, swasta, dan seluruh lapisan masyarakat agar berpartisipasi dalam mendukung peringatan Hari Penglihatan Sedunia dan ikut mengampayekan kepedulian terhadap gangguan penglihatan dan kebutaan sejak dini.

“Gangguan penglihatan ini perlu diobati sejak awal karena meski tidak mengancam jiwa tetapi dapat menurunkan kualitas dan produktifitas masayarakat,” ujarnya.

Acara puncak Hari Penglihatan Sedunia akan dilaksanakan pada 11 Oktober 2018 di Surabaya. Dalam acara ini akan dicanangkan Sigalih oleh Menteri Kesehatan.

Berita terkait

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

9 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

16 hari lalu

Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.

Baca Selengkapnya

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

29 hari lalu

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.

Baca Selengkapnya

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

31 hari lalu

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.

Baca Selengkapnya

Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

49 hari lalu

Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.

Baca Selengkapnya

Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

51 hari lalu

Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Dokter mata menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.

Baca Selengkapnya

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

52 hari lalu

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

54 hari lalu

Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Dokter memberikan tips mengatasi mata merah. Namun bila tak juga sembuh maka harus diperiksakan ke dokter mata karena efeknya bisa serius.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

54 hari lalu

5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.

Baca Selengkapnya

Cara Operasi Katarak Pakai BPJS Kesehatan dan Syaratnya

6 Maret 2024

Cara Operasi Katarak Pakai BPJS Kesehatan dan Syaratnya

BPJS Kesehatan menjamin pembiayaan operasi katarak bagi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Baca Selengkapnya