Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tekan Risiko Katarak dengan Rutin Periksa Mata

image-gnews
ilustrasi operasi katarak by istimewa
ilustrasi operasi katarak by istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mata merupakan salah satu organ tubuh yang penting bagi manusia. Sebagai alat indera, mata digunakan oleh manusia untuk melihat suatu obyek yang ada disekitarnya. Pertambahan usia dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mata seseorang.

Berkaitan dengan penuaan, katarak merupakan penyakit mata yang disebabkan karena adanya penyumbatan pada lensa mata. Katarak adalah salah satu penyebab utama kebutaan pada orang-orang yang berusia lebih dari 55 tahun.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sebanyak 50 persen kebutaan penduduk di Indonesia disebabkan oleh katarak. Penderita katarak setiap tahunnya bertambah sebanyak 240 ribu yang terancam mengalami kebutaan dan sekitar 1,5 persen dari dua juta penduduk adalah penderita katarak. Gambaran mengenai orang yang terkena katarak ialah pandangan berkabut atau kabur.

Baca juga:
5 Penyebab Mata Rusak Akibat Penggunaan Lensa Kontak
Mata merah, Hati-hati Pembuluh Darah Pecah
Memprihatinkan, Orang Indonesia Paling Malas Periksa Mata

Gejala
Meskipun terdapat beberapa gejala, namun perlu diketahui bahwa katarak tidak menimbulkan rasa sakit. Katarak biasanya dapat diketahui melalui gejala-gejala berikut:

  1. Penglihatan kabur
  2. Kepekaan cahaya
  3. Gangguan penglihatan malam
  4. Penglihatan warna menjadi menguning atau memudar
  5. Penglihatan ganda

Penyebab
Katarak berpengaruh pada lensa mata yang terdapat dibalik iris mata. Padahal lensa mempunyai tugas untuk memfokuskan cahaya pada retina. Kemudian untuk menghasilkan gambar yang jernih dan tajam, lensa mempunyai kelebihan dapat berubah bentuk, yang kita kenal sebagai akomodasi. Namun semakin bertambahnya usia seseorang, lensa mengeras dan kehilangan kemampuan untuk mengakomodasi.

Lensa terbagi dalam tiga lapisan: lapisan luar (kapsul), lapisan tengah (korteks), dan lapisan dalam (nukleus). Katarak juga dibagi dalam tiga jenis berbeda hal tersebut, terbagi berdasarkan lensa yang terkena katarak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Katarak jenis nuklir terbentuk dibagian tengah lensa, terjadi alami karena penuaan. Katarak jenis kortikal terbentuk di korteks lensa, ditandai dengan munculnya garis-garis keputihan kemudian meluas hingga ke bagian depan lensa, biasanya dialami pada pasien diabetes. Katarak subkapsular terbentuk pada bagian belakang lensa, biasanya berpengaruh ke satu mata.

Faktor lain penyebab katarak yaitu diabetes, operasi mata, riwayat keluarga yang menderita katarak, merokok, karena mengkonsumsi obat tertentu, paparan sinar UV, dan trauma yang dialami oleh mata. Katarak kongetial biasanya terbentuk dari lahir atau pada masa kanak-kanak.

Cara pencegahaannya yaitu dengan rutin memeriksakan kesehatan mata ke dokter mata. Biasanya, dokter mata dapat mendeteksi seseorang terkena katarak melalui beberapa tes sebagai berikut:

  1. Uji ketajaman visual yakni pengukuran ketajaman penglihatan dengan cara membaca huruf pada diagram dari kejauhan.
  2. Uji lampu celah. Lampu celah merupakan biomikroskop tegak untuk memeriksa bagian depan mata, tesnya adalah jika pupil melebar, katarak dapat divisualisasikan dengan mudah.
  3. Pemeriksaan retina mata. Ketika mata dilebarkan kemudian dokter akan menggunakan lensa pembesar untuk memeriksa bagian dalam mata dengan cermat, selanjutnya lensa akan dipelajari tanda-tanda katarak.
  4. Tes tonometri. Membantu menentukan apakah ada peningkatan tekanan pada mata yang disebabkan oleh katarak.

Jika diperlukan, terdapat prosedur tambahan yang dilakukan untuk mendiagnosis katarak dengan mengukur sensitivitas silau dan kontras, penglihatan malam, dan penglihatan tepi.

Pengobatan
Tidak semua penyakit katarak memerlukan perawatan khusus, seperti katarak yang tetap kecil dan hanya mengganggu sedikit penglihatan. Sebelum parah, biasanya seseorang menanggulangi katarak dengan menggunakan kacamata hitam, lensa pewarna untuk mengurangi silau, atau menggunakan obat tetes mata.

Ketika penyakit ini sudah menjadi serius, pengobatan satu-satunya adalah dengan jalan operasi katarak, yakni mengangkat lensa dan kemudian menggantinya dengan implan lensa. Namun semua itu tergantung kebijakan dokter. Jika sudah parah sekali biasanya seluruh lensa harus diganti.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

10 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.


Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

12 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Dokter mata menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.


Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

13 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.


Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

15 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Dokter memberikan tips mengatasi mata merah. Namun bila tak juga sembuh maka harus diperiksakan ke dokter mata karena efeknya bisa serius.


5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

15 hari lalu

Ilustrasi mata gatal atau mata merah. shutterstock.com
5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.


Jangan Abaikan Bintitan Berulang, Bisa Berkembang Jadi Tumor di Mata

30 hari lalu

Ilustrasi mata bintitan. Wikimedia/Andre Riemann
Jangan Abaikan Bintitan Berulang, Bisa Berkembang Jadi Tumor di Mata

Waspadai bintitan di mata yang timbul secara berulang di wilayah mata yang sama karena bisa berkembang menjadi tumor.


5 Cara Alami Menjaga Kesehatan Mata

31 hari lalu

Ilustrasi mata anak. Freepix.com
5 Cara Alami Menjaga Kesehatan Mata

Berikut cara alami yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mata untuk penglihatan yang optimal.


Banyak yang Belum Paham Operasi Katarak, Begini Prosedurnya

37 hari lalu

ilustrasi operasi katarak by istimewa
Banyak yang Belum Paham Operasi Katarak, Begini Prosedurnya

Salah satu masalah yang dipengaruhi usia adalah penglihatan, termasuk katarak. Cara mengatasinya adalah lewat operasi lensa mata.


Tumor Kelopak Mata Mirip Bintitan, Kenali Gejala Spesifiknya

41 hari lalu

Ilustrasi kelopak mata. Foto: Unsplash.com/Jesper Brouwers
Tumor Kelopak Mata Mirip Bintitan, Kenali Gejala Spesifiknya

Tumor kelopak mata dapat menyerang seluruh area kelopak mata dan kulit permukaan yang bentuknya mirip bintitan, kenali gejala pastinya.


Saran Pakar untuk Memperlambat Perkembangan Rabun Jauh

50 hari lalu

Ilustrasi wanita berkacamata. Shutterstock
Saran Pakar untuk Memperlambat Perkembangan Rabun Jauh

Rabun jauh bisa terjadi tiba-tiba dan berkembang secara bertahap dan empat dari 10 orang di dunia mengalaminya. Tapi perkembangannya bisa diperlambat.