Remaja Tak Dianjurkan Suntik Filler dan Sulam Alis, Cek Alasannya

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 31 Agustus 2018 21:34 WIB

Ilustrasi filler/botox. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap wanita pasti ingin terlihat cantik. Berbagai perawatan dilakukan untuk mendapatkan wajah yang bening, halus, kenyal, dan selalu awet muda.

Beberapa tahun belakangan, semakin banyak wanita yang memilih cara instan untuk tampil cantik tanpa perlu melakukan operasi. Beberapa di antaranya yang sering dilakukan adalah sulam alis, suntik filler, dan suntik kolagen. Tidak hanya wanita dewasa, belakangan tren suntik dan sulam ini juga banyak dilakukan oleh para remaja.

Artikel lain:
Suntik Filler dan Operasi Plastik Bikin Ketagihan? Ini Kata Ahli
Mau Coba Teknik Kecantikan Filler, Ketahui Plus Minusnya
Cara Baru Hilangkan Kerutan dengan Filler tanpa Injeksi
Filler Bikin Wajah Kaku, Mitos atau Fakta?

Memang proses perawatan ini bisa membuat para wanita cantik secara cepat. Risikonya pun lebih kecil dibandingkan operasi. Namun, jika tidak dilakukan secara hati-hati dan bukan dilakukan oleh profesional, justru akan membahayakan karena bisa mengenai saraf atau pembuluh darah.

Selain itu, pasien juga harus memperhatikan bahan dan kandungan yang akan disuntikkan tersebut serta komposisinya haruslah sesuai sebab jika berlebihan dan kandungannya tidak aman akan menimbulkan berbagai alergi dan peradangan karena bahan yang tidak terserap di dalam tubuh.

Advertising
Advertising

Dokter spesialis kulit dan kelamin Jonathan R Supedi mengatakan secara prinsip proses penyuntikan filler dan sulam alis tidak direkomendasikan untuk remaja karena adanya proses perlukaan pada bagian tubuh yang akan disulam.

“Jika tidak dikerjakan oleh profesional akan berisiko terinfeksi. Kalau ada riwayat keloid, bisa muncul kembali keloidnya, jadi cukup berisiko,” ujarnya.

Penyebabnya, pada saat proses mempertebal alis melalui teknis sulam, biasanya menggunakan pigmen atau tinta yang juga dikhawatirkan mengandung senyawa PPD yang dapat memicu alergi. Hal ini bisa mengakibatkan pembengkakan pada bagian tubuh yang disulam.

Ilustrasi suntik alis. shutterstock.com

PPD atau paraphenylenediamine merupakan senyawa pewarna dalam industri pewarna rambut dan bahan dasar tato yang bisa berbahaya. Reaksinya bisa berbahaya, terlebih bila bereaksi dengan oksida dan basa kuat. Penggunaannya harus dibatasi karena bisa menyebabkan kanker dan alergi pada kulit, mata, serta saluran pernapasan.

Penggunaan filler juga harus diperhatikan karena mengandung zat asam hialuronat (HA) yang disuntik pada lapisan bawah kulit. Jangan berlebihan dan bahan yang digunakan idealnya non permanen yang bertahan 6 hingga 12 bulan.

Jika filler terlalu banyak bisa menyebabkan alergi dan peradangan, sebab tidak dapat diserap sempurna oleh tubuh. Hasilnya, bukan tampilan natural yang didapatkan tetapi pembengkakan.

Di samping kandungannya, proses penyuntikan atau perlukaan juga harus dilakukan secara baik sesuai standar higienis, steril, dan keamanan yang memadai. Dikhawatirkan tinta atau filler yang disuntikan tersebut masuk ke pembuluh darah sehingga bisa membuat pembuluh mati.

“Pernah ada pasien yang buta setelah melakukan filler karena ada kandungan dari filler yang bocor ke pembuluh darah mata. Jadi jangan sampai salah karena ada risiko besar yang akan ditanggung,” tutur Jonathan.

Berita terkait

BeautyFest Asia 2024 Hadir Mengusung Tema 'Sheroes'

4 hari lalu

BeautyFest Asia 2024 Hadir Mengusung Tema 'Sheroes'

BeautyFest Asia 2024 akan dilaksanakan di 5 kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya.

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

8 hari lalu

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo wafat. Berikut kisah jatuh bangunnya membangun usaha kecantikan Mustika Ratu, modal awal Rp 25 ribu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

16 hari lalu

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror

Baca Selengkapnya

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

16 hari lalu

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria

Baca Selengkapnya

169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

26 hari lalu

169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

Polres Jakarta Pusat menangkap 169 remaja yang konvoi motor dengan dalih membagikan takjil

Baca Selengkapnya

38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

26 hari lalu

38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

Polres Metro Depok AKBP Markuat pengamanan 38 remaja itu berawal dari tim patroli melihat mereka sedang berkumpul.

Baca Selengkapnya

170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

28 hari lalu

170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumpulkan puluhan remaja di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tindak Sejumlah Konvoi Jalanan Sambil Nyalakan Petasan di Yogyakarta Jelang Libur Lebaran

30 hari lalu

Polisi Tindak Sejumlah Konvoi Jalanan Sambil Nyalakan Petasan di Yogyakarta Jelang Libur Lebaran

Menjelang libur Lebaran di Yogyakarta, muncul sejumlah konvoi yang diikuti aksi menyalakan petasan di jalanan.

Baca Selengkapnya

Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

37 hari lalu

Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 25 Remaja di Solo karena Aksi Perang Sarung

45 hari lalu

Polisi Tangkap 25 Remaja di Solo karena Aksi Perang Sarung

Polisi menangkap 25 orang remaja karena aksi perang sarung di Solo, Sabtu dini hari, 16 Maret 2024.

Baca Selengkapnya