Ingin Bayi Sehat dengan ASI, Pahami Dulu Seni Menyusui

Reporter

Bisnis.com

Senin, 30 Juli 2018 10:50 WIB

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse

TEMPO.CO, Jakarta - Memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara langsung kepada bayi merupakan momen paling berharga bagi seorang ibu. Tatapan mata dan pelukan hangat antara keduanya kian mempererat ikatan kasih sayang yang terjalin.

Proses pemberian ASI bukan hanya sekadar memberi makanan kepada bayi. Lebih dari itu, diperlukan ketulusan, kepekaan, dan stimulus sebab menyusui bukanlah perkara mudah tetapi juga bukan sesuatu yang sulit dijalankan.

Baca juga:
10 Fakta Menyusui yang Mungkin Tidak Kita Tahu
Strategi agar Produksi ASI Berlimpah
Ibu Khawatir Produksi ASI Kurang, Cek Dulu Takarannya
Memberi ASI Ekskusif Itu Hak Ibu, Bukan `Kewajiban`

Memang, pada minggu-minggu awal menyusui, tak jarang ibu mengalami berbagai kendala. Mulai dari perasaan canggung dan lelah karena harus menyusui setiap dua jam, belum lagi ketika air susu yang dihasilkan dinilai tidak mencukupi, hingga posisi pelekatan bayi yang belum sempurna.

Namun, hal tersebut bukanlah penghalang ibu untuk memberikan ASI ekslusif kepada si buah hati. Pasalnya, ASI merupakan nutrisi terbaik, tidak hanya bagi tumbuh kembang fisik tetapi juga batinnya.

Advertising
Advertising

“Di situlah seni menyusui, setiap ibu harus memahami berbagai informasi dan keterampilan dalam proses menyusui sehingga bayi benar-benar mendapatkan nutrisi terbaik dari ASI sekaligus merasakan kasih sayang tulus seorang ibu,” ujar dokter spesialis anak sekaligus Ketua SATGAS ASI Indonesia, dr. Elizabeth Yohmi, SpA.

Ilustrasi menyusui. MomJunction

Menurutnya nutrisi terbaik dari ASI akan didapatkan secara sempurna ketika posisi dan pelekatan dalam proses menyusui sudah tepat. Sebab, jika pelekatannya tidak tepat, maka ASI yang didapatkan bayi menjadi tidak akan maksimal, hal ini tentu saja membuatnya kekurangan nutrisi.

Menunda pemberian Inisiasi Menyusui Dini atau IMD dengan alasan yang tidak jelas, sambungnya, juga menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan bayi kekurangan nutrisi. Dampak terburuknya bisa menyebabkan kematian.

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 53 persen penyebab kematian pada bayi disebabkan kurangnya nutrisi yang didapatkan bayi pada masa vital ketika perkembangan otak di periode emas kehidupannya.

Berita terkait

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

1 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

1 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

6 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

6 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

8 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

11 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

11 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

15 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

18 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

35 hari lalu

8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

Ada berbagai trik dan cara supaya bayi tidak rewel saat dibawa mudik lebaran atau perjalanan jauh

Baca Selengkapnya