Dokter Jiwa Membagi Kiat agar Anak Tak Kecanduan Gawai

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 10 Juli 2018 16:04 WIB

Ilustrasi anak dan games/permainan/gadget. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Telepon seluler pintar atau smartphone dengan layanan Internet kini hampir menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian masyarakat. Selain mudah digunakan karena dilengkapi aplikasi yang diperlukan, ponsel pintar digunakan untuk mengakses informasi dan hiburan. Namun penggunaan yang tidak tepat atau berlebihan dapat membawa penggunanya pada ketergantungan atau kecanduan.

Praktisi kesehatan jiwa dari Universitas Atma Jaya, dr Eva Suryani, SpKJ, menyatakan tidak dimungkiri saat ini gawai digunakan di mana-mana dan oleh segala usia. Berbagai fitur pada ponsel dimanfaatkan tidak hanya untuk mendukung pekerjaan orang dewasa, tapi banyak juga orang tua yang menggunakan gawai seperti pengasuh untuk menenangkan bayi dan balita.

“Semakin terpapar pada saat usia yang semakin dini, kerentanan (ketergantungan) terhadap gadget dan Internet itu akan semakin besar,” ujar Eva.

Artikel terkait:
Survei: 99 Persen Anak Bermain Gawai di Rumah
6 Cara Sederhana agar Anak Tak Kecanduan Gawai
Benarkah Anak Jadi Lebih Pintar bila Sering Bermain Gawai?
Hindari Masalah Kesehatan karena Gawai dengan Cara Berikut

Eva menekankan bahwa otak anak belum berkembang secara sempurna. Bayi, balita, anak, dan remaja belum dapat membedakan mana hal yang benar dan salah, serta hal yang boleh dilakukan atau tidak.

Advertising
Advertising

“Mereka bahkan belum mengerti apa itu definisi membatasi. Karena itu, potensi munculnya perilaku impulsif menjadi tinggi,” ucapnya.

Sementara itu, dr Kristiana Siste, SpKJ(K) dari Departemen Psikiatri Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia juga menjelaskan bahwa ketergantungan atau kecanduan merupakan sebuah pola perilaku yang menekan untuk dilakukan atau digunakan secara terus-menerus meskipun terdapat konsekuensi negatif, baik fisik, sosial, spiritual, mental, maupun ekonomi.

“Ada yang menyebut adiksi ini sebagai brain disease karena memang ada gangguan di bagian otak seseorang sehingga sulit mengendalikan perilakunya,” tutur Siste.

Menurut Siste, seseorang yang mengalami adiksi, struktur dan fungsi otaknya berubah, terutama bagian pusat kognitif, yang disebut pre-frontal cortex. Gangguan pada bagian otak tersebut mengakibatkan orang yang mengalami suatu ketergantungan atau kecanduan kehilangan beberapa kemampuan otaknya, antara lain fungsi atensi (memusatkan perhatian terhadap sesuatu hal), fungsi eksekutif (merencanakan dan melakukan tindakan), dan fungsi inhibisi (kemampuan untuk membatasi).

Siste juga menegaskan pola orang tua dalam menggunakan gawai, terutama di hadapan anak-anak, akan menjadi contoh bagi mereka dan tanpa sadar membentuk pola pikir mereka. Karena itu, penting bagi para orang tua memperhatikan beberapa rekomendasi dalam menggunakan gawai tersebut.

“Bayi 0-6 bulan sebaiknya tidak diperkenalkan smartphone. Bayi usia 1-2 tahun boleh diperkenalkan namun tidak boleh lebih dari 1 jam per hari. Anak sampai dengan usia 6 tahun boleh menggunakan gadget namun harus selalu diawasi orang tua, sementara anak usia lebih dari 6 tahun boleh menggunakan hanya untuk program-program yang aman untuk usianya, serta penggunaan gadget tidak lebih dari 3 jam per hari,” tutur Siste.

Berita terkait

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

4 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

4 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

4 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

5 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

5 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

9 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Pasar, Bocoran Terbaru Xiaomi 15 Menonjolkan Kecanggihan Layar dan Kamera

10 hari lalu

Ditunggu Pasar, Bocoran Terbaru Xiaomi 15 Menonjolkan Kecanggihan Layar dan Kamera

Informasi fitur Xiaomi 15 bocor sedikit demi sedikit ke publik. Yang terbaru soal layar yang tersedia dalam dua versi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

14 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

16 hari lalu

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Kecanduan Pornografi Meningkat sejak Pandemi, Begini Kata Pakar

17 hari lalu

Kecanduan Pornografi Meningkat sejak Pandemi, Begini Kata Pakar

Kecanduan pornografi meningkat di masa pandemi Covid-19 bahkan anak yang masih kecil pun sudah terpapar.

Baca Selengkapnya