Anak Sedang Stres, Ini Cara Orang Tua Bisa Membantunya
Reporter
Astari Pinasthika Sarosa
Editor
Yayuk Widiyarti
Selasa, 26 Juni 2018 19:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak tidak perlu membayar tagihan atau menghadapi hubungan romantis yang rumit. Lalu, mengapa semakin banyak anak yang sering merasa cemas?
Sebenarnya, ada banyak sumber stres anak di jaman modern ini. Jadwal yang terlalu padat menyisakan hanya sedikit waktu bagi anak untuk kegiatan rekreasi sepulang sekolah. Hal ini dapat membuat mereka merasa cemas atau lelah.
Perubahan emosional dan fisik yang sering terjadi pada remaja bisa terlihat dari berbagai cara. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala stres dan kecemasan yang paling umum pada anak-anak, di antaranya mengompol, kesulitan berkonsentrasi, sakit kepala atau migrain, mimpi buruk, reaksi berlebihan, dan sering berbohong.
Artikel lain:
Anak Stres Menjelang SNMPTN, Bantu Atasi dengan Kiat Berikut
Riset: Lebih Baik Menganggur daripada Kerja tapi Stres
8 Pemicu Stres Terkait Masalah Pekerjaan
Anak Susah Makan Rentan Stres Jika Terus Dipaksa
Jika Anda melihat anak mengalami satu atau lebih dari gejala-gejala ini, mereka bisa saja sedang stres. Dilansir dari Female First, berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan bila melihat anak sedang stres.
#Buat jadwal tidur sehat
Yayasan Tidur Nasional Amerika Serikat merekomendasikan anak-anak prasekolah harus tidur setidaknya 10-13 jam setiap malam dan anak-anak usia 7-13 harus tidur setidaknya 9-11 jam. Tidur malam yang nyenyak sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental. Ketika anak tidur, tubuh dan pikiran mereka beristirahat, meningkatkan fungsi ingatan dan membantu merasa segar kembali di hari berikutnya.
#Jangan melakukan aktivitas berlebihan
Mungkin memang menyenangkan bila anak dapat melakukan berbagai hal. Karena itu, banyak orang tua yang memberikan anak aktivitas untuk dilakukan setiap hari, setiap minggu. Tetapi kenyataannya, jadwal berlebihan dapat lebih berbahaya untuk si kecil. Sebuah studi dari Universitas Texas, Amerika Serikat, menemukan bahwa anak-anak yang memiliki jadwal paling sibuk meningkatkan stres, yang dapat memiliki konsekuensi negatif pada fungsi kognitif.
#Mendorong komunikasi
Bagaimana Anda bisa tahu apa yang menyebabkan stres pada anak jika mereka tidak berbicara tentang hal itu? Komunikasi adalah kunci untuk memahami anak dan belajar bagaimana membantu mereka. Sebuah studi yang dilakukan oleh Mental Health Clinical Practice & Epidemiology menemukan bahwa komunikasi yang sehat dapat mengurangi kecemasan, depresi, dan stres.