TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sudah dimulai pada 13 Januari 2018. Pendaftaran dilaksanakan 21 Februari-6 Maret 2018.
Seperti yang sering terjadi, anak kerap merasa stres bila menghadapi ujian atau seleksi apa pun. Apalagi ini menyangkut masa depan dan kelanjutan pendidikan mereka. Anak-anak pun semakin stres menjelang tes karena mereka harus fokus belajar dan mempersiapkan diri.
Namun orang tua pun bisa membantu dengan berbagai cara, terutama untuk mengurangi rasa gugup anak-anak dan menjaga kesehatan mereka menjelang ujian. Ahli gizi naturopati asal Inggris, Amy Morris, membagi tips kepada Hello mengenai bagaimana membantu mengatasi stres anak-anak menjelang ujian.
Artikel lain:
Pendaftaran SNMPTN Dibuka Hari Ini, Catat Ketentuannya
Berikut Panduan Pendaftaran SNMPTN 2018
#Berdiskusi
Setiap orang memiliki cara belajar yang tidak sama. Jadi, para orang tua, cobalah duduk bersama anak-anak sebelum mereka belajar dan mencari tahu apa yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka bisa belajar dengan lebih efektif dengan cara yang pas. Cara-cara sederhana sekalipun akan membantu meningkatkan kepercayaan diri anak-anak dan membuat mereka merasa lebih baik di hari ujian.
#Jaga anak tetap terhidrasi
Sekolah Kedokteran Harvard di Amerika Serikat sudah membuktikan bahwa dehidrasi bisa membuat otak mengerut sehingga berakibat buruk bagi suasana hati dan daya ingat. Jadi pastikan anak cukup minum selama hari ujian.
#Berikan makan yang mengandung omega-3
Kekurangan omega-3 bisa menurunkan daya ingat dan terjadi pada semua umur, termasuk anak-anak kecil. Jadi pastikan mencukupi anak-anak dengan makanan yang mengandung omega-3 seperti ikan-ikan laut.
#Ajak bermeditasi
Rasa gugup, frustrasi, bahkan amarah atau rasa sedih adalah efek samping stres karena ujian. Mengajarkan anak-anak bermeditasi adalah cara terbaik dan alami agar mereka bisa menyesuaikan diri dengan situasi sulit tersebut, menurunkan kadar hormon kortisol yang membuat stres, dan merangsang otak agar segar kembali sehingga proses belajar bisa terus berlanjut.
#Beri selingan
Sekali dalam seminggu, biarkan anak-anak memilih sendiri apa yang mereka ingin makan, atau bila ada dana cukup, ajaklah mereka makan di luar rumah. Memberikan kesenangan di masa-masa ujian akan membuat anak-anak rileks, melupakan sejenak ihwal ujian, dan semua ini sama pentingnya dengan belajar.
#Kurangi asupan gula
Kurangi makanan manis selama masa ujian. Gula bisa membuat energi naik-turun serta berdampak pada otak dan suasana hati. Suasana hati bisa mempengaruhi kemampuan belajar dan mengingat informasi. Tak diragukan lagi, bila anak merasa terpuruk atau stres, motivasi untuk belajar pun akan terpengaruh.
YAYUK