Uang THR Tak Cukup, Lakukan Hal Ini Buat Persiapan Lebaran
Reporter
Tempo.co
Editor
Yunia Pratiwi
Jumat, 8 Juni 2018 08:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan uang bonus yang diberikan perusahaan diluar gaji sebagai persiapan Lebaran. Uang THR ini biasanya sangat cepat habis jika pengelolaannya tidak baik. Bahkan tidak jarang ada beberapa orang yang justru merasa jumlah uang THR yang diberikan masih kurang dengan beberapa alasan.
Hal ini kemudian membuat beberapa orang megambil jalan pintas dengan berhutang untuk mencukupi sisa kebutuhan. Tidak jarang bahkan ada orang yang rela menggadaikan barang berharga mereka hingga menjualnya.
Artikel lainnya:
Cara Bijak Menggunakan Uang THR
Ingin Menambah Pemasukan dan THR, Coba 4 Ide Bisnis Ini
Perencana keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto sangat menyayangkan hal tersebut. “Tidak boleh menggadaikan apalagi sampai menimbulkan hutang. Justru uang THR harusnya bisa melunasi hutang yang sudah ada,” kata Eko saat dihubungi Tempo, Kamis, 7 Juni 2018.
Menurut Eko, untuk bisa mengelola uang dengan baik tanpa pilihan di atas bisa diantisipasi dengan beberapa cara. Misalnya saja saat berbelanja kebutuhan Lebaran sebaiknya buat daftar belanjaan sebelum keluar rumah. Jangan lupa mencantumkan jumlah uang yang akan dikeluarkan dalam daftar tersebut.
Selain itu, saat berbelanja bawa uang secukupnya dan melebihkan sekitar 10 persen untuk hal di luar belanja seperti untuk transportasi dan lainnya. “Kalau tidak begini bisa kebablasan,” tegas Eko.
Baca juga:
3 Tips Simpel agar THR Tidak Ludes Sia-sia
Agar THR Awet, Begini Kata Konsultan Keuangan
Uang THR biasanya dikelola wanita, terutama ibu rumah tangga. Pasalnya, ada banyak jenis kebutuhan rumah tangga yang harus mereka penuhi untuk Lebaran. Uang ini kemungkinan bisa ludes sekejap mata mengingat kebutuhan Lebaran yang sangat banyak dengan harga yang lebih tinggi dari biasanya.
Namun tetap saja, agar uang THR tetap mencukupi, semuanya tergantung apakah Anda bisa mengelolanya dengan bijak atau tidak. “Untuk ibu-ibu, mereka harus bisa memprioritaskan mana yang benar-benar harus dibeli lebih dulu dan mana yang tidak,” imbuhnya.
YATTI FEBRI NINGSIH