Kanker Melanoma Banyak Menyerang Wanita Muda, Apa Sebabnya?

Selasa, 22 Mei 2018 08:54 WIB

Ilustrasi kulit orang kota. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kanker melanoma, bentuk kanker kulit paling mematikan, meningkat terutama di kalangan wanita muda. The American Academy of Dermatology dan Asosiasi Amerika Utara dari Central Cancer Registries menyatakan kanker melanoma kini adalah bentuk kanker paling umum kedua yang menyerang wanita 15-29 tahun. Lebih dari 3.000 wanita meninggal karena melanoma sejak Januari lalu hingga kini, seperti dikutip Tech Times.

Paparan sinar matahari bisa meningkatkan risiko kanker kulit. Banyak kasus melanoma disebabkan oleh orang yang berjemur demi mendapatkan kulit yang lebih gelap, padahal mereka mendapatkan dosis cahaya ultraviolet (UV) yang terkonsentrasi. "Sinar UV dari matahari dan perangkat penyamakan ruangan dapat merusak kulit. Setiap kali Anda berjemur, Anda meningkatkan risiko terkena kanker kulit," tulis US Centers for Disease Control and Prevention.

Artikel lainnya:
Kiat Mengurangi Risiko Terkena Kanker Kulit Melanoma
Memahami Berbagai Jenis Kanker Kulit
Tahi Lalat Berubah Warna, Waspada Pertanda Kanker Kulit

Ilustrasi Kanker Kulit. wikimedia.org

Selain sering terpapar sinar UV, ada hal-hal lain yang dapat meningkatkan risiko kanker kulit melanoma. Hal lain itu adalah beberapa perawatan kesehatan yang juga bisa meningkatkan risiko kanker kulit. Andrew Alexis, ketua dermatologi di Mount Sinai West and Mount Sinai St. Luke's di New York, Amerika Serikat, menuturkan kondisi kesehatan dan perawatan yang menekan sistem kekebalan dapat meningkatkan risiko kanker kulit dan kerusakan akibat sinar matahari. Perawatan ini termasuk terapi imunosupresan untuk psoriasis, lupus, atau kondisi rematik, dan kemoterapi.

Advertising
Advertising

Tidak hanya itu, diet juga memiliki dampak besar pada risiko kanker kulit melanoma. Orang yang kekurangan vitamin B3 meningkatkan kepekaan terhadap matahari, yang berarti meningkatkan risiko kanker kulit. Nutrisi yang bagus dapat ditemukan dalam daging, kacang tanah, jamur, dan biji-bijian. Makanan tertentu, seperti limau dan seledri, juga dapat menghasilkan reaksi seperti terbakar matahari atau sunburn.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

5 hari lalu

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

Sebuah video viral di media sosial menarasikan seorang wanita tewas bersimbah darah di Bekasi akibat dianiaya sekelompok gangster. Begini kata polisi.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Cara Mendeteksi Penyakit Lupus, Perhatikan 5 Gejala pada Tubuh

8 hari lalu

Cara Mendeteksi Penyakit Lupus, Perhatikan 5 Gejala pada Tubuh

Lupus merupakan penyakit autoimun yang ditunjukkan dari gejala sakit kulit, demam, sakit sendi, rambut rontok, dan gangguan saraf.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya