Berhenti Merokok Tidak Susah Asal Tahu Kiatnya

Reporter

Bisnis.com

Senin, 23 April 2018 15:22 WIB

Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Koalisi Indonesia Bebas Tar (Kabar) Dimasz Jeremia mengatakan untuk berhenti merokok tak bisa instan atau cepat dan perlu adanya penyusunan langkah strategis.

"Untuk dapat berhenti, itu menurut saya seperti menyusun proyek berjangka. Kita tidak bisa mendapatkan hasil instan dalam waktu cepat karena susahnya bukan main," ujarnya di Jakarta, Senin, 23 April 2018.

Hal tersebut dia alami sendiri saat mencoba berhenti merokok. Pihaknya sudah mencoba banyak cara, tapi sangat sulit.

"Buat perokok adiktif mungkin tahu bagaimana rasanya," ucapnya.

Dimasz, yang juga pembina Asosiasi Vaper Indonesia (AVI), menambahkan, berdasarkan pengamatan Kabar selama setahun terakhir, banyak perokok yang mulai menyadari bahaya yang mengintai mereka jika tetap merokok.

Advertising
Advertising

Menurutnya, untuk dapat berhenti merokok harus ada langkah-langkahnya, dan produk tembakau alternatif adalah salah satu langkah untuk mencapai tujuan agar dapat berhenti merokok. Dia menambahkan, keinginan para perokok untuk berhenti bisa berhasil jika mendapat dukungan dari banyak pihak, seperti orang terdekat.

Berdasarkan hasil studi dari Public Health England, produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, bukan dibakar, dan rokok elektrik, memiliki risiko kesehatan 95 persen lebih rendah dibanding rokok konvensional.

Produk tersebut berpotensi menjadi solusi untuk berhenti merokok. Dengan demikian, tujuan pemerintah Indonesia menurunkan angka perokok bisa tercapai secara perlahan.

Artikel lain:
Sulit Berhenti Merokok, Coba 7 Cara Ini
Hidup Sehat Paska Berhenti Merokok
8 Hal yang Terjadi pada Tubuh Setelah Berhenti Merokok

Anggota Perhimpunan Onkologi Indonesia, Feni Fitriani Taufik, mengatakan produk tembakau alternatif bertujuan membantu mengurangi biaya beban negara terhadap pengobatan masyarakat akibat rokok.

"Potensi produk tembakau alternatif tidak bisa diabaikan begitu saja dan kesimpulan ini bukanlah kesimpulan sembarangan, tapi berangkat dari hasil penelitian ilmiah yang kredibel," katanya.

Melalui edukasi komprehensif dan dukungan penelitian ilmiah, Feni berharap pemerintah dapat membuka diri untuk mempelajari potensi produk tembakau alternatif.

"Sebagai organisasi yang fokus pada isu kesehatan publik, kami sangat terbuka jika pemerintah mengundang kami untuk berdiskusi mengenai produk alternatif tembakau guna mencari solusi mengatasi permasalahan rokok di Tanah Air. Ke depan, kami juga mendukung upaya pemerintah untuk mengatur dan mengawasi peredaran produk tembakau alternatif ini agar tepat sasaran," ujarnya.

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

11 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya