Biaya Berobat Kanker Ratusan Juta, Banyak Orang Jatuh Miskin

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 22 Februari 2018 22:04 WIB

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker menjadi salah satu pembunuh utama, termasuk kanker pada anak. Kasus kematian akibat kanker pada anak terutama terjadi di negara berkembang yang kekurangan fasilitas dan tenaga pengobatan.

Pada 2015, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah merilis data bahwa dari 14,1 juta orang penderita kanker di dunia, 4 persen di antaranya adalah anak-anak dan 80 persen dari jumlah itu berasal dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Menurut Direktur Utama Rumah Sakit Dharmais, Abdul Kadir, dulu bila seseorang divonis menderita kanker, dia langsung jatuh miskin karena begitu mahalnya biaya pengobatan dan perawatan.

Biaya pengobatan dan penyembuhan sangat mahal. Tindakan kemoterapi diberikan 5–6 siklus, satu siklus membutuhkan biaya Rp 30 juta, dengan jarak 21 hari, sudah menghabiskan Rp 180 juta.

Artikel lain:
Tips Merawat Kesehatan Mulut untuk Mencegah Kanker
Cegah Kanker Payudara dengan Menghindari Makanan Ini
Bentuk Dukungan Paling Sederhana untuk Penderita Kanker

Advertising
Advertising

Bila ditambah dengan radioterapi yang harus diberikan, dengan sekali penyinaran memakan biaya Rp 1,6 juta, sehingga bila diberikan dengan frekuensi setiap pekan lima kali selama 6 atau 8 minggu, membutuhkan dana Rp 140 juta. Belum lagi apabila ada tindakan operasi yang meski bergantung jenis operasinya, tetap saja rata-rata menelan biaya puluhan juta rupiah.

“Secara total, biayanya Rp 300-400 juta. Bisa dibayangkan, kalau ada masyarakat kita yang menderita kanker, meskipun ekonominya menengah, langsung jatuh miskin,” kata Kadir.

Pemerintah telah menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjamin pembiayaan pengobatan dan perawatan penyakit yang diderita masyarakat, termasuk kanker pada anak.

Sayangnya, kasus kanker anak yang terdeteksi juga semakin banyak. Kadir meyakini peningkatan kasus kanker pada anak bisa juga karena akses masyarakat ke rumah sakit sudah semakin gampang karena ada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sebelum ada BPJS, populasi penderita kanker anak tidak banyak bukan karena kasusnya kurang, tapi karena tidak berobat ke rumah sakit akibat tidak memiliki biaya.

Kementerian Kesehatan mencatat terdapat lebih dari 16 ribu kasus kanker diderita anak pada usia 0–14 tahun di Indonesia per tahun dan 100–130 kasus kanker ditemukan pada setiap 1 juta anak.

Penanganan dini kanker anak melalui sosialisasi dan edukasi penting dilakukan mengingat masih sangat minimnya jumlah dokter, rumah sakit, dan peralatan yang mampu melayani penderita.

Ira Soelistyo mengungkapkan bahwa dari 250 juta lebih penduduk, jumlah dokter yang mampu menangani kanker anak hanya sekitar 79 orang. Rumah sakit yang memiliki perlengkapan memadai untuk pengobatan dan perawatannya baru 15, itu pun mayoritas di Pulau Jawa.

Abdul Kadir menambahkan, Indonesia juga sangat kekurangan peralatan medis untuk menangani kanker, seperti alat radioterapi. Sekarang ini fasilitas radioterapi di Indonesia masih sekitar 58 unit, padahal dalam 1 juta penduduk harus ada 1 radioterapi.

Selain itu, dia melanjutkan, dibutuhkan penambahan ruang dan tempat tidur bagi penderita kanker anak karena jumlah pasien yang ditangani semakin meningkat setiap tahun. Di RS Dharmais saja, katanya, ada 156 pasien selama 2015 dan meningkat menjadi 164 pada 2016 untuk kasus baru.

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

1 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

2 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

4 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

8 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

9 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

9 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

12 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

14 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

15 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

17 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya