Hari Batik Nasional, Motif Batik Jadi Sandi Perang Diponegoro

Reporter

Rini Kustiani

Editor

Rini Kustiani

Senin, 2 Oktober 2017 07:35 WIB

Batik Maos dari Cilacap, Jawa Tengah memiliki motif sandi perang yang digunakan sebagai metode menyampaikan pesan agar tak diketahui Belanda saat Perang Diponegoro. Setiap motif batik memiliki makna berbeda. Tempo/Astari Pinasthika Sarosa

TEMPO.CO, Jakarta - Batik tak hanya bicara tentang keindahan namun juga berperan dalam perjuangan melawan penjajah Belanda. Pendiri Batik Maos Rajasa Mas di Cilacap, Jawa Tengah, Euis Rohaini mengatakan batik maos menjadi salah satu jenis batik yang membantu perjuangan dalam Perang Diponegoro yang terjadi pada ahun 1800-an. "Beberapa motif batik maos menjadi sandi perang yang maknanya tak diketahui oleh penjajah," kata Euis, Minggu 1 Oktober 2017.

Baca juga:
Hari Batik Nasional, Dicari Generasi Pembatik
Hari Batik, Tilik Koleksi Kelopak Cinta buat Ibu dan Putrinya
Hari Batik Nasional, Alasan Harga Batik Warna Alam Lebih Mahal
Sayangnya, Euis melanjutkan, tak seluruh motif sandi Perang Diponegoro terdokumentasi dengan baik. Pengetahuan itu diwariskan kepada anak cucu para pembatik klasik yang kini sebagian besar usianya sudah lewat dari setengah abad. Berikut ini beberapa motif batik maos yang menjadi sandi Perang Diponegoro yang berlangsung pada 1825-1830.

1. Cebong Kumpul
Batik Maos motif cebong kumpul yang digunakan sebagai sandi saat Perang Diponegoro. Istimewa

Motif batik ini berbentuk seperti berudu atau kecebong dalam jumlah banyak yang tampak menuju ke satu titik berbentuk bunga berukuran besar. Arti dari motif cebong kumpul adalah, pasukan di setiap daerah sudah berkumpul dan siap berperang.

2. Buntal Gabahan
Batik Maos motif buntal gabahan yang digunakan sebagai sandi saat Perang Diponegoro. Istimewa

Motif buntal gabahan berbentuk seperti petak-petak sawah dan berwarna coklat. Di bagian tengah setiap petak sawah itu bergambar motif bunga berwarna hijau dan merah. Motif ini mengingatkan agar para pejuang menghindari sejumlah petak sawah karena di tengahnya telah dipasangi ranjau.

3. Ladrang Manis
Batik Maos motif ladrang manis yang digunakan sebagai sandi saat Perang Diponegoro. Istimewa

Motif batik ini didominasi berbagai bentuk tumbuhan, seperti padi, jagung, dan tanaman yang menghasilkan bahan makanan lainnya dalam ukuran besar. Makna dari ladrang manis adalah memberitahu kepada para pejuang kalau di daerah tersebut memiliki persediaan logistik yang cukup untuk berperang.

Advertising
Advertising

4. Rujak cente
Batik Maos motif rujak cente yang digunakan sebagai sandi saat Perang Diponegoro. Istimewa

Batik maos rujak cente biasanya dipakai oleh para pemimpin kelompok pejuang. Batik ini memiliki warna coklat pekat dan motif berbentuk daun talas yang lebar dengan warna hijau terang. Daun talas atau cente dipakai sebagai motif karena daun ini memiliki getah yang mengakibatkan gatal jika tersentuh. Maknanya mengingatkan pimpinan kelompok pejuang untuk supaya tegas dan dapat mempertanggungjawabkan keputusannya.

RINI KUSTIANI

Berita terkait

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

5 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

5 hari lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

9 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

12 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

14 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

15 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

18 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

18 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

26 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

31 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya