Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Batik Nasional, Dicari Generasi Pembatik

image-gnews
Mbok Risah, 76 tahun, pembatik asal Desa Papringan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas sedang membatik di dapur rumahnya, Rabu (6/11). Ia sudah membatik sejak tahun 1948. TEMPO/Aris Andrianto
Mbok Risah, 76 tahun, pembatik asal Desa Papringan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas sedang membatik di dapur rumahnya, Rabu (6/11). Ia sudah membatik sejak tahun 1948. TEMPO/Aris Andrianto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Batik Nasional menjadi momentum pengingat pentingnya menjaga khazanah batik Indonesia. Kini, batik semakin lazim dikenakan sebagai busana sehari-hari dan kian populer di kalangan generasi muda.

Baca juga:
Happy Djarot: Batik Jangan Cuma Jadi Daster
Membedakan Batik Tulis, Batik Cap, dan Batik Cetak

Hari Batik Nasional, Alasan Harga Batik Warna Alam Lebih Mahal

Hanya saja, popularitas belum menjamin kelestarian batik jika para pembatik sebagian besar adalah para lanjut usia. Pendiri Batik Maos Rajasa Mas di Cilacap, Jawa Tengah, Euis Rohaini mengatakan hanya sedikit pembatiknya yang mengetahui dan paham berbagai motif batik tulis Maos. Dari 80 orang perajin batik Maos, hanya sekitar 10 orang yang dapat membuat motif batik Maos bergambar sandi perang, dan mengetahui nama, arti, serta maknanya.

Euis Rohaini, pemilik Batik Maos Rajasa Mas, di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa, 26 September 2017 (Tempo/Astari Pinasthika Sarosa)(Tempo/Astari Pinasthika Sarosa)

"Itupun usianya sudah 60 tahun ke atas," kata Euis di Cilacap, Selasa, 26 September 2017. Pembatik yang lain, menurut dia, lebih tertarik membuat motif batik Maos kontemporer, yakni batik cap dan cetak, yang relatif lebih mudah dan cepat proses pembuatannya. "Sayang sekali jika pengetahuan dan keterampilan seperti ini tidak diajarkan kepada generasi muda."

Para perajin batik tulis klasik 'senior' ini, Euis melanjutkan, belajar membatik secara turun-temurun dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. "Batik adalah budaya Indonesia yang sangat besar. Kalau semua dipindahkan ke batik cetak atau cap, maka sebagian besar dari budaya batik akan hilang,” ucap Euis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

asEuis Rohaini, pemilik Batik Maos Rajasa Mas, di Cilacap, Jawa Tengah memperhatikan proses pembuatan batik tulis, Selasa, 26 September 2017 (Tempo/Astari Pinasthika Sarosa)

Hasil karya batik tulis klasik, Euis mengatakan, lebih otentik dibanding batik cetak dan batik cap. Walaupun ditiru, hasil karyanya akan terlihat berbeda dibandingkan mereka yang sudah belajar sejak kecil dan mengetahui arti, makna, serta filosofi dari motif tersebut. Supaya kaum muda tertarik untuk membantik dan mengetahui seninya, Euis bekerjasama dengan beberapa sekolah untuk mempelajari proses pembuatan batik sampai memberikan kelas membatik.

Batik Maos sedang dijemur di pusat pembuatan Batik Maos Rajasa Mas, di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa, 26 September 2017 (Tempo/Astari Pinasthika Sarosa)

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips agar Batik Digemari Gen Z dan Alpha

11 hari lalu

Ilustrasi kain batik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Tips agar Batik Digemari Gen Z dan Alpha

Berbicara batik dengan anak-anak generasi muda tidak mudah. Tapi ada tips dan trik pendekatannya. Berikut caranya.


Penampilan Sederhana Paus Fransiskus Dipuji Perancang Busana Adrie Basuki

12 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus saat menyapa umat katolik di Gereja Katedral Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Paus akan bertemu dengan para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris, dan katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga, Gereja Katerdral.  TEMPO/Subekti.
Penampilan Sederhana Paus Fransiskus Dipuji Perancang Busana Adrie Basuki

Perancang busana Adrie Basuki memuji gaya busana Paus Fransiskus yang dinilai menampilkan kesederhanaan namun autentik.


Tips Perawatan Kain Batik dari Kolektor agar Kualitas Terjaga

16 hari lalu

Ilustrasi kain batik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Tips Perawatan Kain Batik dari Kolektor agar Kualitas Terjaga

Perawatan kain batik dengan benar sangat krusial untuk memastikan keindahan dan kualitasnya tetap terjaga. Berikut saran kolektor dan seniman batik.


Batik Tanah Liek Padang Dikagumi di Kriyanusa 2024

18 hari lalu

Perancang Busana Didiet Maulana bersama Penjabat Ketua Dekranasda Kota Padang Vanny Andree Algamar di Pameran Kriyanusa 2024  di JCC, Jakarta,  Rabu 28 Agustus 2024. Dok. Pemkot Padang
Batik Tanah Liek Padang Dikagumi di Kriyanusa 2024

Batik Tanah Liek dari Sumatera Barat mencuri perhatian desainer ternama Indonesia, Didiet Maulana di pameran Kriyanusa 2024


Omzet Jogja Fashion Week 2024 Miliaran Rupiah, Barang Apa Paling Banyak Diburu?

21 hari lalu

Pengunjung Jogja Fashion Week 2024 di JEC. Tempo/Pribadi Wicaksono
Omzet Jogja Fashion Week 2024 Miliaran Rupiah, Barang Apa Paling Banyak Diburu?

Jogja Fashion Week menampilkan aneka brand dari pakaian anak sampai dewasa, dari baju kain tradisional hingga baju modern.


Spot Weekend Menarik, Jogja Fashion Week 2024 Digelar Lebih Semarak

24 hari lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Spot Weekend Menarik, Jogja Fashion Week 2024 Digelar Lebih Semarak

Wisatawan yang akhir pekan ini berkunjung ke Yogyakarta, kunjungi Jogja Fashion Week di JEC Yogyakarta.


Kenalkan Indonesia Melalui Bangku Taman Batik di Iowa

29 hari lalu

Nadhif Seto Sanubari dan istrinya, Madison Beauchamp Sanubari. Keduanya menggambar bangku taman gunakan pola Batik Kawung/Dok Pribadi Nadhif.
Kenalkan Indonesia Melalui Bangku Taman Batik di Iowa

Bangku taman bermotif Batik Kawung di salah satu ruang terbuka hijau di, Iowa, Amerika Serikat.


Batik Solo Berpotensi Angkat Martabat Negara di Dunia

34 hari lalu

Guru Besar ITB, Tutuka Ariadji (kanan) memberikan buku karyanya berjudul Negara Bermartabat: Konsep Politik Teknologi Berkelanjutan kepada Pimpinan Pura Mangkunegaran Solo, KGPAA Mangkunegara X saat peluncuran buku itu di Kota Solo, Jawa Tengah, Senin, 12 Agustus 2024. Tempo/SEPTHIA RYANTHIE
Batik Solo Berpotensi Angkat Martabat Negara di Dunia

Batik Solo dinilai memiliki kekuatan besar untuk diangkat dengan teknologi sehingga mampu menembus kancah internasional.


Jogja Fashion Trend 2024: Menjadi Pusat Mode Etnik Nusantara dengan Tema "INSPECTRE"

34 hari lalu

Jogja Fashion Trend 2024
Jogja Fashion Trend 2024: Menjadi Pusat Mode Etnik Nusantara dengan Tema "INSPECTRE"

Jogja Fashion Trend 2024 diikuti oleh desainer dari seluruh penjuru Indonesia, dari Jawa hingga Kalimantan, Kepulauan Riau, dan Sumatera.


Tiga Desainer Australia Mulai Jalani Bootcamp Demi Ciptakan Batik Gaya Baru Jogja Fashion Week 2024

35 hari lalu

Sejumlah desainer asal Victoria, Australia tiba di Yogyakarta, Minggu 11 Agustus 2024,  untuk mulai bootcamp dalam persiapan Jogja Fashion Week 2024 yang mulai digelar 23 Agustus 2024 mendatang.  TEMPO/Pribadi Wicaksono
Tiga Desainer Australia Mulai Jalani Bootcamp Demi Ciptakan Batik Gaya Baru Jogja Fashion Week 2024

Pemerintah DIY mendatangkan tiga desainer muda kenamaan asal Victoria, Australia untuk menjalani program bootcamp atau karantina selama dua pekan