Ambil Kelas Gratis Belajar Kopi di Kedai Sekaligus Akademi Kopi

Selasa, 26 September 2017 14:01 WIB

Ilustrasi cupping atau menghirup aroma kopi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kopi menjadi bagian dari kehidupan manusia. Ada yang selalu memulai hari dengan kopi, ada yang tak bisa mikir jika belum minum kopi, ada pula yang hanya bisa rileks dengan minum kopi. Supaya kamu tidak hanya menjadi penikmat kopi, tak ada salahnya belajar mengenai kopi, dari mana saja asalnya, bagaimana prosesnya hingga akhirnya tersaji di dalam gelas dan tinggal menyeruputnya. Baca: Evani Jesslyn Jadi Barista, dari Benci Sampai Cinta Mati Kopi

Belajar tentang kopi juga tak selalu harus merogoh kocek dalam-dalam. Pendiri First Crack Coffee Academy di Sunter, Jakarta Utara, Evani Jesslyn membuka kesempatan bagi siapa saja untuk belajar tentang kopi dari ahlinya. “Akademi ini dibuka untuk masyarakat agar bisa mengembangkan kopi Indonesia yang berkualitas tinggi,” ujar Evani Jesslyn saat meresmikan First Crack Coffee Academy di Jakarta, Senin 25 September 2017.

Untuk memberikan pemahaman mengenai pengelolaan kopi dari hulu ke hilir, Evani mengajak dua ahli kopi dari luar negeri untuk mengisi kelas workshop tentang kopi. “Saya ingin mengembangkan kopi di Tanah Air. Sebab, masyarakat Indonesia sebagai negara penghasil kopi mesti tahu bagaimana cara mengolahnya dengan baik dan benar agar dapat membuat kopi yang mencapai level internasional,” ujar Ermanno Perotti, Wakil Presiden dari Umami Area di Florence, Italia. Simak: Kopi Indonesia di Luar Negeri Lebih Enak, Selidiki Apa Sebabnya

Wakil Presiden Umami Area dari Italia, Ermanno Perotti dan Pendiri First Crack Coffee, Evani Jesslyn mengajarkan kelas gratis dari 25-1 Oktober 2017, di First Crack Coffee Sunter, Senin, 25 September 2017. TEMPO | Astari Pinasthika Sarosa

Ermanno akan membuka workshop di First Crack Coffee Academy untuk membicarakan Diplomasi Kopi dan juga mengajarkan beberapa kelas membuat kopi. Selain Evani dan Ermanno, First Crack Coffee Academy juga membuka kelas yang akan diajarkan oleh pemenang World Latte Art Championship 2017, Arnon Thitiprasert, dari Thailand. Mulai 25 September - 1 Oktober 2017, First Crack Coffee Academy akan memberikan beberapa kelas gratis dengan Evani dan Ermanno sebagai pengajar. Sedangkan kelas yang diajarkan oleh Arnon, yakni seni dasar latte dan seni latte advance, memiliki tarif Rp 750 ribu - Rp 1 juta.


Kopi Indonesia dari berbagai daerah di First Crack Coffee Sunter. TEMPO | Astari Pinasthika Sarosa

Terletak di Altira Business Park Sunter, First Crack Coffee Academy terbagi menjadi tiga bagian, yakni kafe, roastery, dan akademi. Kedai kopinya menyajikan berbagai macam kopi Indonesia, seperti Kopi Toraja, Papua, Bali, dan Gayo. Adapun roastery terletak di ruangan tengah sekaligus menjadi tempat untuk mengetahui bagaimana memilih kopi dengan kualitas terbaik. Sedangkan akademi kopi yang baru dibuka terletak di sebuah ruangan dengan meja besar dan papan tulis. Baca juga: Penderita Sakit Maag Boleh Minum Kopi, Asal Tidak Salah Pilih


Evani Jesslyn menunjukkan keahliannya sebagai professional brewer di First Crack Coffee Sunter, Senin, 25 September 2017. TEMPO | Astari Pinasthika Sarosa

Untuk memastikan kopi yang disajikan memiliki kualitas terbaik, Evani memperhatikan seluruh proses yang disajikan di First Crack Coffee Academy. "Saya datang ke petani kopi dan berbincang dengan mereka, dari situ saya bisa mengetahui apakah mereka telah melakukan penanaman dengan baik dan benar," ujar Evani. Kepada petani, perempuan asal Semarang ini juga terus mengamati proses pascapanen dan memberitahu cara mengolahnya dengan benar.

Biji kopi terbaik harus berlabuh di tangan barista yang tepat. Sebab itu, Evani hanya memilih barista perempuan di First Crack Coffee Academy. Menurut Evani, perempuan adalah supertaster karena memiliki lidah yang lebih sensitif ketimbang pria. Dengan begitu, kopi yang disajikan juga dipercaya akan lebih enak. "Perempuan itu lebih peka dengan detail-detail yang penting," ujarnya seraya berharap barista perempuan mampu menjadi bagian dari peningkatan pemberdayaan perempuan. Artikel terkait: Perempuan Itu Supertaster, Indra Perasa Lebih Sensitif dari Pria

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Berita terkait

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

7 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

26 hari lalu

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

Acara penghargaan restoran terbaik Asia ini diadakan pada Selasa malam, 26 Maret 2024 di Seoul di Grand InterContinental Seoul Parnas.

Baca Selengkapnya

Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

28 hari lalu

Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

Minum kopi sebelum penerbangan tak hanya meningkatkan risiko kembung, tapi juga menyebabkan dehidrasi yang berujung pada rasa mual dan sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

34 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli

Baca Selengkapnya

Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

37 hari lalu

Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.

Baca Selengkapnya

Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

42 hari lalu

Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz memberi tips mengonsumsi teh atau kopi yang pasa saat puasa.

Baca Selengkapnya

Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

47 hari lalu

Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

People for the Ethical Treatment of Animals atau PETA meminta wisatawan di Bali menghindari minum kopi luwak setelah melakukan penyelidikan.

Baca Selengkapnya

Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

50 hari lalu

Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

Selain mudik gratis, peserta juga mendapatkan asuransi perjalanan dan fasilitas lainnya.

Baca Selengkapnya

Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

52 hari lalu

Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

Investigasi terbaru PETA merekam bagaimana luwak di Bali masih terus dieksploitasi demi cita rasa kopi luwak.

Baca Selengkapnya

7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

58 hari lalu

7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

Tidak hanya menyajikan kenikmatan, kopi hitam tanpa gula memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang menarik. Apa saja?

Baca Selengkapnya