TEMPO.CO, Jakarta - Penuaan menjadi momok bagi banyak perempuan. Tak heran jika banyak melakukan segala cara untuk mencegahnya. Namun bagi Jameela Jamil penuaan adalah hal yang mewah, terlebih ia menghadapi penyakit kronis.
Selama ini, bintang serial Good Place ini dikenal berani menghilangkan norma-norma kecantikan termasuk menolak untuk difoto untuk pemotretan majalah hingga bersuara tentang standar ganda gender di Hollywood. Kini ia membalas kritik di Twitter yang menganggapnya terlalu tua saat mengenakan gaun tertentu.
Jameela Jamil mengatakan bahwa dia merasa penuaan adalah kemewahan. "Tidak semua orang mendapatkan kemewahan menjadi tua. Dan saya pikir itu hal yang sakral yang saya hargai setiap hari,” tulisnya di Twitter.
Ia juga menjelaskan bagaimana masalah kesehatan mengubah perspektifnya tentang penuaan, termasuk dua pengalaman dengan kanker. "Saya hanya ingin mengatakan, bahwa sebagai seseorang yang telah sakit kronis seumur hidup saya, dan menderita kanker dua kali, saya merasa sangat tersinggung bahwa ada budaya tabu di sekitar penuaan. Kita yang berjuang untuk hidup kita dan mereka yang kalah dalam pertarungan muda itu, layak mendapat lebih banyak rasa hormat,” ujar Jameela Jamil seperti dilansir dari laman Bustle.
Sebelumnya Jamil membahas ketakutan kanker payudara yang dia alami pada 2015, tetapi belum membuka tentang diagnosis kanker tertentu. Awal tahun ini, Jamil mengakui bahwa ia memiliki Sindrom Ehlers-Danlos, kelainan jaringan ikat yang langka. Individu yang didiagnosis dengan EDS biasanya memiliki sendi yang terlalu fleksibel, kulit melar, atau kulit rapuh yang tidak sembuh dengan baik. Karena kelainan ini, banyak orang dengan EDS berjuang dengan dislokasi, radang sendi, dan nyeri kronis.
Sindrom Ehler-Danlos jarang terjadi, tetapi Jamil bukan satu-satunya bintang yang secara terbuka berbicara tentang memerangi kondisi tersebut. Penyanyi Sia mengungkapkan bahwa ia mengalami EDS dan berjuang dengan rasa sakit kronis, yang dia anggap demoralisasi. Sia juga menyampaikan pesan dukungan kepada pengikutnya yang sakit, baik fisik maupun emosional.
Jameela Jamil menanggapi tweet penyanyi itu dengan menawarkan saran setelah didiagnosis lebih dari dua dekade lalu. "Bersama-sama kita dapat meningkatkan sedikit kesadaran,” ujarnya.
Ini bukanlah pertama kalinya Jameela Jamil menggunakan media sosial untuk mendiskusikan penuaan. Kembali pada bulan Februari, Jamil menulis esai tentang harapan masyarakat yang tidak realistis untuk Allure, di mana dia secara singkat menyentuh tentang bagaimana industri kecantikan menghapus semua tanda-tanda penuaan.
"Saya pikir itu benar-benar berbahaya bagi wanita di usia 30-an, 40-an, dan 50-an untuk membuka majalah dan melihat wanita seusianya tanpa kekurangan," tulisnya. "Tidak ada tanda-tanda gravitasi. Tidak ada tanda-tanda kenaikan berat badan. Tidak ada yang terlihat seperti itu."