TEMPO.CO, Jakarta - Jameela Jamil kerap berbicara mengenai isu penting seperti aborsi, body image, dan lainnya. Dalam sebuah wawancara terbaru, dia jujur mengenai perjuangannya mengalami body dysmorphia, caranya mengatasi hal itu, dan bagaimana ia mengalami gangguan makan sejak remaja.
Melansir laman People, Jameela Jamil mengalami anoreksia dan body dysmorphia setelah setelah harus menginjak skala di depan kelasnya pada usia 14 tahun. Body dysmorphia merupakan kondisi psikologis di mana pasiennya biasanya merasa cemas terhadap penampilan fisik mereka.
“Saya benar-benar tidak bahagia dan saya pikir itu berkontribusi pada kemampuan saya untuk memiliki gangguan makan begitu lama, karena ada tidak ada satu pun yang mengawasi saya dan saya tidak memiliki siapa pun untuk menghadapinya dengan kesedihan dan perasaan buruk saya, jadi saya hanya mengalami masa-masa sulit ketika remaja," katanya
Jamil juga berbicara mengenai bagaimana dia mengatasi body dysmorphia, termasuk membuat tulisan I Weigh, di mana ia membuat semua hal positif tentang hidupnya dan dirinya sendiri yang tidak peduli dengan penampilan dan berat badannya. DIa juga menghindari melihat cermin.
“Saya hanya melihat cermin ketika mennggunakan eyeliner dan menghapusnya di malam hari,” ujar Jameela Jamil. “Saya tidak tertarik dengan penampilan saya sendiri, saya masih berjuang dengan body dysmorphia jadi sangat mengganggu saya. Melakukan hal itu membuat saya konsentrasi dengan kemajuan hidupku, seperti melihat karierku berkembang dan hubunganku, sehingga membuatku merasa bahagia terhadap diriku sendiri.
Dia juga mencoba menjalin persahabatan, sesuatu yang bisa sangat rumit, tak hanya sebagai remaja tapi juga orang dewasa. “Saya belajar bagaimana membuat diri saya bergaul, menempatkan diri saat telepon, dan mengajak orang minum kopi,” kata Jamil. “Saya juga sering bertanya kepada orang untuk menjadi teman saya, hanya untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki komitmen pada pertemanan. Saya mulai melakukan banyak hal yang saya suka dan bertemu banyak orang serta orang-orang yang punya kesamaan minat.”
Menurut Jameela Jamil, seorang teman adalah saksi hidup seseorang, ini sangat menakjubkan benar-benar membentuk ikatan Anda dengan seseorang. “Kami mengalami seperti banyak wanita atau hanya sebagai manusia biasa dan memiliki seseorang untuk berbagi atau memiliki seseorang di sisi Anda dan memberi tahu Anda bahwa Anda salah ketika Anda meragukan diri sendiri begitu luar biasa. Saya tidak berpikir saya akan menjadi orang seperti saya tanpa persahabatan orang dewasa saya dan cinta serta dukungan mereka. "