TEMPO.CO, Jakarta - Ketika pasokan air susu ibu atau ASI rendah karena keterlambatan dalam produksi, bayi bisa merasa dan frustrasi. Jika keterlambatan itu hanya sebentar tentu tidak menjadi masalah.
Namun, jika semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi ASI, hal ini bisa berbahaya bagi bayi. Jika bayi menunjukkan tanda dehidrasi, penyakit kuning atau adanya penurunan berat badan yang berlebihan, segera hubungi dokter.
Artikel lain:
Cara Memberikan ASI Perah yang Tepat untuk Bayi
Mau Sukses Berikan ASI, Bunda Ayah Bacalah Tips Berikut
Strategi agar Produksi ASI Berlimpah
Ibu perlu waspada jika bayi menunjukkan gejala ini, seperti dilansir Very Well.
-Bayi terlihat lapar terus menerus setelah menyusui.
-Bayi terus melekat di payudara.
-Menangis
-Frustrasi
-Rewel
-Jumlah buang air kecil sedikit
-Frekuensi buang air besar menurun
-Jaundice, penyakit kuning
-Berat badan menurun
-Dehidrasi