TEMPO.CO, Jakarta - Ada orang tua yang memiliki cara mengasuh yang tradisional, ada orang tua yang lebih modern. Ada juga yang sering helicopter parenting, mengikuti anak ke mana pun mereka pergi dan ada yang hanya drone parenting, melihat dari jauh tetapi tidak terlibat dalam kehidupan anak.
Cara mengasuh anak memiliki dampak yang sangat besar pada karakteristik anak saat dewasa. Sebenarnya, yang seharusnya menjadi fokus orang tua adalah cara mengasuh anak di tahapan yang berbeda.
Artikel lain:
4 Manfaat Orang Tua Memeluk Anak
Kiat Membiasakan Anak Tidur di Kamar Sendiri
“Idealnya pengasuhan itu mengikuti perkembangan anak,” jelas psikolog Ayoe Sutomo di Jakarta Selatan, Selasa, 23 Oktober 2018.
Pada saat anak masih kecil, orang tua memang memiliki peran sebagai pelindung anak. Orang tua sebaiknya terlibat di aktivitas anak dan menjaga anak dari hal-hal buruk.
Namun, pada saat anak sudah mulai remaja, orang tua bukan lagi berperan sebagai pelindung. Orang tua memiliki peran sebagai teman diskusi dengan anak.
Banyak orang tua yang mengasuh anak yang sudah remaja seperti anak kecil. Padahal seharusnya sudah bergeser.
“Pengasuhan remaja bukan lagi dilindungi tapi diajak diskusi jadi teman agar bisa mengetahui apa kebutuhan anak secara psikologis dan emosional,” lanjut Ayoe Sutomo.
Baca juga:
Warna Kamar Anak dan Pengaruhnya pada Tingkah Laku
Pola Asuh Narsis, Jangan Lupa Ajarkan Anak Empati
Lalu, usia berapa anak bisa dibilang sudah menjadi remaja? Walaupun sering kali usia remaja disebut 12-18 tahun, sekarang sudah bergeser.
“Usia remaja bisa dibilang dari 10-21 tahun sekarang, itu yang terbaru saya lihat karena paparan makanan yang meningkatkan hormon membuat anak berusia 10 tahun sudah masuk remaja awal,” kata Ayoe.
Karena itu, menyesuaikan gaya mengasuh sesuai tahapan pertumbuhan anak adalah suatu hal yang penting.